Menurut Santos, manusia yang selamat kemudian berpencar ke berbagai penjuru dunia dengan membawa peradaban mereka ke wilayah baru.
Beberapa penduduk yang berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan perahu, dan peristiwa migrasi ini juga tergambar dalam simbol-simbol suku Mesir kuno, Inca, Maya, Aztec, dan tradisi kuno lainnya.
Santos menghubungkan tenggelamnya Atlantis dengan letusan dua gunung berapi, yaitu gunung Krakatau purba dan gunung Dempo.
Santos juga menjelaskan bahwa beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Nusa Tenggara diyakini masih menyatu dengan semenanjung Malaysia dan benua Asia sebelum terjadinya bencana tersebut.
BACA JUGA:Terkuak! Inilah Ciri-ciri Benua Atlantis yang di Prediksi Berada di indonesia!
Letusan gunung Krakatau yang dahsyat ini mempengaruhi pulau Jawa dan Sumatera, melepaskan udara yang ada di sekitarnya ke angkasa.
Menyebabkan lebatnya hujan, badai, tsunami, pencairan es, serta peningkatan permukaan air laut hingga 200 meter.
Akibatnya, Atlantis tenggelam sekitar 150-200 meter di bawah permukaan laut.
Ciri-ciri Atlantis yang disebutkan dalam tulisan Plato juga sejalan dengan wilayah Indonesia. Atlantis diyakini berada di wilayah tropis dengan suhu hangat dan memiliki tanah yang sangat subur.
BACA JUGA:Menguak Peradaban The Lost Of City The Atlantis, Ini Ciri-cirinya!
Profesor Santos menunjukkan bukti-bukti ini dengan menganalisis peta Bathymetri Indonesia yang menunjukkan perairan dangkal di sekitar pulau-pulau seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Namun, kepergian Profesor Santos ke Indonesia terhenti karena meninggal dunia pada pertengahan tahun 2005.
Jika Indonesia terbukti sebagai Atlantis, wujudnya akan sangat besar. Klaim dunia Barat bahwa segala kebudayaan dan kemajuan yang berasal dari Eropa akan terguncang.
Selain itu, teori tumbukan meteor sebagai penyebab awal dan akhir zaman juga akan ditantang.
BACA JUGA:Sangat Aneh Namun Nikmat, Malam Pertama Suku di Indonesia Bikin Geleng Kepala!
Profesor Santos juga menyoroti antara kajian agama dan pengetahuan, dan menyatakan pentingnya mengintegrasikan keduanya.