Torpedo yang seharusnya diluncurkan dengan aman justru meledak di dalam kapal selam, mengakibatkan ledakan hebat yang menghancurkan sebagian besar bagian kapal. Dalam sekejap, 24 nyawa dari total 118 awak kapal telah terenggut.
Tidak lama kemudian, ledakan kedua terjadi. Diyakini bahwa ledakan ini membuat kapal selam Kursk terdampar di dasar laut Barents, dengan kedalaman mencapai sekitar 100 meter.
Penyelidikan mengenai tragedi ini mengungkapkan potret mengerikan tentang kondisi kapal selam yang mungkin telah mengalami kerusakan sebelum tragedi tersebut.
Salah satu faktor yang menjadi sorotan adalah rusaknya tabung penyelamat awak kapal yang seharusnya menjadi satu-satunya harapan mereka untuk bertahan dalam situasi darurat.
BACA JUGA:Enak Banget! Ini 7 Suku Penghasil Wanita Cantik, Cocok Untuk Cari Pasangan Hidup
Tanggapan pemerintah Rusia terhadap tragedi ini pun mendapatkan sorotan tajam dari publik dan komunitas internasional. Lambatnya respons dan evakuasi terhadap korban menjadi pokok kritik.
Bahkan, tawaran bantuan dari negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Norwegia, dan Jerman ditolak oleh pemerintah Rusia.
Hal ini menciptakan kontroversi dan memunculkan pertanyaan tentang prioritas dan transparansi pemerintah dalam menghadapi krisis semacam ini.
Tragedi tenggelamnya kapal selam Kursk tetap menjadi peringatan yang menghantui tentang potensi bahaya dan kerentanannya dalam kemiliteran modern.
BACA JUGA:Rasa Penasaran Belum Terobati! Fakta 3 Ton Logam Mulia di Gunung Padang Masih Misteri! Ini Ceritanya
Nyawa-nyawa yang hilang dalam bencana ini adalah pengingat tentang kemanusiaan di tengah kompetisi militer dan tekad untuk terus memahami dan meningkatkan keselamatan dalam operasi-operasi angkatan laut serta kapal selam bertenaga nuklir di masa depan.*
Source: https://yoursay.suara.com/ - Peristiwa Tenggelamnya Kapal Selam Kursk Rusia