PAGARALAMPOS.COM - Kujang Gunung Padang adalah benda yang berbentuk seperti senjata, dengan gagang seperti ikat pinggang dan bilah bersisi dua, artinya kedua sisi memiliki ujung yang sama.
Itu terbuat dari batu dan ditemukan di sebuah situs yang diyakini telah dihuni setidaknya sejak 5200 SM. Artefak ini menarik perhatian para sarjana, terutama karena kemiripannya dengan senjata tradisional Sunda, parang.
Peneliti Gunung Padang Erick Rizky dan arkeolog Universitas Indonesia DR Ali Akbar awalnya menyebut objek tersebut Kujang Gunung Padang.
Namun, pendapat ini tidak dianut oleh para arkeolog dan ahli geologi di luar kelompok tersebut.
BACA JUGA:Mengungkap Misteri Suku Polahi, Suku Kecil yang Terpencil dengan Budaya Perkawinan Sedarah
Pernyataan ini mendapat dukungan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang menyatakan bahwa Gunung Padang muncul ribuan tahun sebelum Masehi dan memiliki nilai sejarah yang lebih besar daripada Candi Borobudur.
Beberapa temuan lainnya di situs Gunung Padang juga telah menimbulkan kebakaran. Misalnya, ditemukan dua pintu tersembunyi yang menguatkan dugaan bahwa situs ini memiliki usia ribuan tahun.
Selain itu, terdapat desas-desus mengenai adanya logam mulia seberat tiga ton, lapisan pasir ayak peredam gempa, tulisan kuno, semen purba, dan bahkan reaktor pembangkit tenaga hidro-elektrik yang berusia 13.000 hingga 23.000 tahun sebelum Masehi.
BACA JUGA:Kisah Suku Polahi yang Terasing Saat Zaman Belanda!
Tim peneliti yakin bahwa di masa lalu ada sebuah bangunan yang sengaja ditimbun dengan cara mendirikan bangunan lain di atasnya, yang kemudian menjadi bangunan berundak Gunung Padang.
Jika dugaan ini terbukti benar, maka itu akan mengubah pemahaman kita tentang sejarah dunia dan peradaban.
Pada tahun 2014, Tim Nasional Penelitian Gunung Padang yang didukung oleh Tentara Nasional Indonesia melakukan penelitian lapangan di situs ini.
Mereka menemukan pecahan tembikar, logam seperti koin dan pisau, serta batu yang memiliki bentuk mirip kujang. DR Ali Akbar berpendapat bahwa batu tersebut merupakan artefak buatan manusia zaman lampau.
Permukaan batu dipangkas dan digosok hingga halus, sesuai dengan teknik pembuatan yang dikenal oleh masyarakat prasejarah.