PAGARALAMPOS.COM - Setiap kali kita melihat artefak sejarah di museum, kita biasanya diberikan informasi tentang umurnya.
Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana para peneliti dapat mengetahui usia mumi, prasasti, atau benda kuno lainnya, meskipun pada saat itu belum ada?
Ternyata mengukur umur benda purbakala bisa dilakukan secara ilmiah tanpa perlu perjalanan waktu.
Teknik ini disebut "berkencan" dan dibagi menjadi dua kategori utama, seperti yang dijelaskan di bawah ini:
1. Penanggalan relatif, menggunakan komparatif dan geologis
Penanggalan relatif melibatkan perbandingan antara periode sejarah berdasarkan prinsip lapisan tanah yang berbeda.
BACA JUGA:Dipenuhi Kaum Nikah Siri? Ternyata Ada Kampung Seperti Ini Di Indonesia
Dengan bantuan ilmu geologi, para peneliti dapat memperkirakan umur benda purba berdasarkan letaknya di suatu lapisan tanah.
Metode ini dapat memberikan gambaran umum tentang urutan waktu, meskipun tidak memberikan angka pasti tentang umur sebenarnya.
Misalnya, apabila sebuah artefak ditemukan di lapisan tanah yang lebih dalam dibandingkan dengan artefak lain, dapat diasumsikan bahwa artefak tersebut lebih tua.
Teknik ini telah digunakan untuk memahami evolusi dan perubahan sejarah di berbagai tempat di seluruh dunia.
BACA JUGA:Iniah 5 Daftar Suku di Sumatera Selatan, Salahsatunya Menjadi Bukti Jejak Kerajaan Majapahit!
2. Absolute Dating, Radiokarbon dan Isotop Lainnya
Absolute dating adalah teknik yang lebih spesifik dalam menentukan umur benda purba.
Salah satu metode absolute dating yang paling populer adalah radiokarbon dating, juga dikenal sebagai karbon dating.