Desa Kamal ini menyimpan beragam jenis batu peninggalan megalitikum di beberapa tempat, seperti persawahan, rumah warga, hingga jalaman kantor desa.
BACA JUGA:Kediaman Kurir Ganja Digerbek, Satres Narkoba Amankan Narkoba Sebanyak Ini
Beberapa peninggalan megalitikum di Desa Kamal berupa batu kenong, tugu batu, hingga menhir.
2. Kampung Bena
Desa wisata megalitikum Kampung Adat Bena Bajara berada di Kampung Bena, Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kampung adat ini masih mempertahankan konsep tata wilayah khas megalitikum, di mana rumah-rumah dibangun mengikuti kontur tanah.
Konsep mengikuti kontur tanah itu membuat rumah-rumah di kampung ini tampak berundak dari kejauhan.
BACA JUGA:AKBP Erwin Irawan Terima Penghargaan Atas Dharma Bhaktinya Memajukan Pramuka
Kampung Adat Bena Bajawa ini diperkirakan sudah ada sejak 1.200 tahun silam, dibuktikan dengan adanya batu besar berbentuk lonjong yang disebut Watu Lewa.
3. Kampung Siallagan
Kampung Siallagan berada di Huta Siallagan-Pindaraya, Ambarita, Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Kampung Siallagan yang berada satu lokasi dengan Destinasi Super Prioritas ini diyakini sudah ada sejak ratusan tahun silam.
Luas Kampung Siallagan sekitar 2.400 meter persegi, dengan dikelilingi tembok batu yang berbentuk pagar setinggi 1,5-2 meter.
BACA JUGA:Cegah Kecelakaan, Satlantas Polres Pagaralam Bersihkan Material Bangunan
4. Desa Bawomataluo
Merupakan desa budaya yang populer dengan tradisi “Lompat Batu”.