Misteri Gunung Padang dan Reaktor Pembangkit Listrik Kuno, Benarkah Ada?

Minggu 30-07-2023,20:29 WIB
Reporter : Sandi
Editor : Sandi

Badan tenaga atom Prancis segera bergerak untuk menyelidiki penyebabnya. Sampel itu dilacak hingga ke sebuah pertambangan di Oklo, Gabon, Afrika. Para ilmuwan bergegas ke Oklo.

Badan tenaga atom Prancis berusaha mencari fungsinya. Kemudian mereka mendapatkan jawabannya dari sebuah tulisan tahun 1956 yang dibuat oleh Paul Kazuo Kuroda, seorang ahli kimia dari Universitas Arkansas.

Hipotesa Kuroda mengatakan, apabila jumlah U235 cukup banyak dan ada moderator neutron seperti aliran air tanah, maka reaktor nuklir alam bisa terjadi. 

BACA JUGA:Tak Hanya Batik, Pekalongan Punya Pantai Eksotik Untuk Dijelajahi

Kondisi pertambangan Oklo menyerupai apa yang diprediksi Kuroda.

Oklo adalah satu-satunya lokasi yang diketahui merupakan reaktor nuklir alam di seluruh dunia.

Dan terdiri dari 16 situs yang pernah mengalami reaksi fisi nuklir "dengan sendirinya" kira-kira 1,7 milyar tahun lalu, dan berjalan selama beberapa ratus ribu tahun, dengan rata-rata 100 KW tenaga termal selama waktu itu.

Untuk diketahui, reaktor ini bisa difungsikan atau digunakan untuk menghasilkan daya listrik. 

BACA JUGA:Misteri Manusia Harimau dan Mitos di Gunung Dempo, Si Pahit Lidah Tinggalkan Sumpah ini Untuk Keturunan Mata 4

Biasa disebut dengan pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN. 

Pada reaktor daya yang dimanfaatkan adalah uap yang bersuhu dan bertekanan tinggi yang dihasilkan oleh reaksi fisi untuk memutar turbin.

Tim peneliti yakin bahwa di masa lalu ada sebuah bangunan yang sengaja ditimbun dengan cara mendirikan bangunan lain di atasnya, yang kemudian menjadi bangunan berundak Gunung Padang.

Jika dugaan ini terbukti benar, maka itu akan mengubah pemahaman kita tentang sejarah dunia dan peradaban.

BACA JUGA:Benarkah Sejumlah Temuan di Gunung Padang Adalah Bukti Sejarah Masa Kuno? Ini Dia Penjelasan Lengkapnya

Pada tahun 2014, Tim Nasional Penelitian Gunung Padang yang didukung oleh Tentara Nasional Indonesia melakukan penelitian lapangan di situs ini.

Mereka menemukan pecahan tembikar, logam seperti koin dan pisau, serta batu yang memiliki bentuk mirip kujang. DR Ali Akbar berpendapat bahwa batu tersebut merupakan artefak buatan manusia zaman lampau.

Kategori :