Salah satu gunung api besar yang meletus saat itu adalah Gunung Krakatau Purba, yang kabarnya letusannya dapat menggelapkan seluruh dunia.
Letusan gunung-gunung berapi tersebut mengakibatkan gempa bumi, pencairan es, banjir, dan tsunami dahsyat.
Selain itu, letusan tersebut membuka Selat Sunda dan menyebabkan tenggelamnya sebagian permukaan bumi yang kemudian disebut Atlantis.
Bencana yang terjadi juga menyebabkan kepunahan hampir 70 persen spesies mamalia, termasuk manusia, yang hidup pada masa itu.
Profesor Santos, seorang ahli geologi dan fisika nuklir asal Brasil, memaparkan temuan dan teorinya yang mendukung klaim ini.
Menurut Profesor Santos, peristiwa tenggelamnya Atlantis terjadi sekitar 11.600 tahun yang lalu.
Benua ini tidak hanya musnah, tetapi juga memusnahkan sekitar 20 juta penduduknya yang saat itu telah mencapai tingkat kebudayaan yang modern.
Menurut Santos, manusia yang selamat kemudian berpencar ke berbagai penjuru dunia dengan membawa peradaban mereka ke wilayah baru.
Beberapa penduduk yang berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan perahu, dan peristiwa migrasi ini juga tergambar dalam simbol-simbol suku Mesir kuno, Inca, Maya, Aztec, dan tradisi kuno lainnya.
Foto : Jejak Atlantis.-Mitos Jejak Atlantis di Kepulauan Indonesia, Yuk Cek Fakta-faktanya Oleh Peneliti-google.com
Santos menghubungkan tenggelamnya Atlantis dengan letusan dua gunung berapi, yaitu gunung Krakatau purba dan gunung Dempo.
Santos juga menjelaskan bahwa beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan.
Dan Nusa Tenggara diyakini masih menyatu dengan semenanjung Malaysia dan benua Asia sebelum terjadinya bencana tersebut.