Menurut Wakil Ketua Timnas Bidang Geologi, Danny Hilman, artefak itu masuk periode megalitik.
"Itu merupakan bukti penting bahwa yang membangun situs Gunung Padang sudah mengenal teknologi untuk merombak batuan karena yang terjadi itu tidak semuanya alamiah," kata Danny.
Danny belum bisa memastikan fungsi dari artefak yang menyerupai Kujang tersebut.
Belum lama ini juga, dikutip Kabar Cirebon pada tanggal 3 Juli 2023, benda-benda purbakala yang ditemukan di Situs Gunung Padang saat ini sedang dikumpulkan oleh para arkeolog.
Salah satu temuan yang ditemukan adalah logam seperti mata uang yang terbuat dari perunggu.
BACA JUGA:Tembok Batu 10 Meter Gunung Padang, Salah Satu Peninggalan Megalitikum Indonesia
Ukuran koin kuno tersebut sekitar 1,7 cm dengan permukaan yang didominasi warna hijau. Ketika diperbesar dengan kaca pembesar, permukaan koin berelief sosok manusia.
Selain itu, terdapat juga 84 ukiran lingkaran dengan diameter 0,11 milimeter pada permukaan koin. Koin-koin ini ditemukan dari kedalaman 11 meter di bawah puncak situs.
Berdasarkan hasil uji karbon, diduga koin-koin tersebut berusia ribuan tahun sebelum Masehi. Beberapa orang berpendapat bahwa koin-koin ini mirip dengan mata uang Belanda.
Namun, argumentasi yang lebih kuat menyatakan bahwa koin-koin tersebut bukanlah alat tukar. Melainkan amulet logam yang memiliki kekuatan magis.BACA JUGA:Diluar Nalar! Ternyata di Indonesia Ada Tradisi Unik dan Tabu, Yuk Simak Ini 5 Faktanya
Selain koin-koin tersebut, juga ditemukan beliung persegi, kapak batu, dan batu yang mirip dengan kujang. Namun, belum ditemukan fosil hewan purba atau manusia purba.
Temuan batu serupa juga ditemukan di Kampung Empang dan Kampung Ukir yang berjarak sekitar 500 meter di sebelah tenggara Situs Gunung Padang.
Meskipun demikian, temuan-temuan yang ada di Situs Gunung Padang memberikan petunjuk yang kuat tentang peradaban manusia pada masa Megalitikum atau Zaman Batu Besar.
Berdasarkan bentuk dan temuan-temuan di Situs Gunung Padang, dapat diduga bahwa tempat ini merupakan pusat peradaban manusia pada masa Megalitikum atau Zaman Batu Besar.
Meskipun masih banyak misteri yang mengelilingi situs ini, penemuan-penemuan yang terus
dilakukan para arkeolog memberikan wawasan yang berharga tentang masa lalu manusia. (*)