PAGARALAM POS.COM – Jum’at (28/7) pagi, Walikota Pagaralam Alpian Maskoni SH MSi lakukan pembinaan kepada pegawai ASN dan Non ASN di lingkungan kerja Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pagaralam.
Di sela kunjungan ke Dinsos ini kak Pian tak hanya memberikan pembinaan, akan tetapi juga memberikan suntikan motivasi serta diskusi tanya jawab bersama seluruh ASN dan Non ASN, Tagana, PKH, TKSK, LK3 dan Pekerja Sosial terkait berbagai program kerja atau program unggulan Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam.
“Secara pribadi hal ini tentu menjadi suatu kebahagiaan, karena bisa bertatap muka secara langsung dengan semua personel di Kantor Dinsos Kota Pagaralam"
BACA JUGA:Tembok Batu 10 Meter Gunung Padang, Salah Satu Peninggalan Megalitikum Indonesia
"Ada beberapa hal yang perlu sama-sama dipahami dengan posisi dan sebenarnya siapa kita, saya seringkali mendengar Tagana, PKH dan ini adalah bentuk-bentuk keberagamaan yang ada di Pemkot Pagaralam yang selalu harus kita maksimalkan,” ujar Kak Pian.
Dikatakan Kak Pian, ada keunikan yang terjadi di masyarakat secara Nasional.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilakukan secara mandiri oleh BPS susah sekali untuk diklopkan pada saat data itu dikoordinasikan dengan data aparat, baik itu data dari RT, RW dan lainnya.
BACA JUGA:Saksi Bisu Peradaban, 7 Candi dan Kuil Kuno Terbesar yang Menghadirkan Keajaiban Sejarah
“Ini fenomena yang menarik, kita secara Nasional itu bangga menyatakan ‘Miskin’, akan tetapi dinyatakan miskin tidak mau, menyatakan miskin mau, dinyatakan miskin tidak mau, terbukti bila rumahnya dikasih plang tidak mau, tapi menyatakan miskin mau, ini yang cukup aneh,” paparnya.
Permasalahan ini sambung Kak Pian, tentu menjadi problem yang sangat serius. Kalau mau jujur, yang dikatakan kemiskinan ekstrem itu yakni memiliki pendapatan atau penghasilan Rp12 ribu per hari.
“Rasanya kalau penghasilan Rp12 ribu di Pagaralam bila ‘galak nghekar’ tentu lebih dari situ penghasilannya, semisal untuk harian anggap saja bisa mencapai Rp50 ribu – Rp70 ribu sehari. Kalau kita di Pagaralam rasanya sangat jauh dari kemiskinan ekstrem ini"
BACA JUGA:5 Misteri dan Mitos di Gunung Bromo Ini Katanya Paling Mengerikan Lho! Ini Dia Misterinya
"Hanya saja kita mau menyatakan miskin demi mendapatkan bantuan jauh lebih kecil, kalau kita tidak dinyatakan miskin melalui bantuan-bantuan untuk usaha, baik itu melalui kelompok tani, UMKM dan lainnya,” imbuh Walikota.
Lebih jauh Kak Pian menambahkan, dirinya meminta seluruh ASN dan Non ASN di lingkungan Kantor Dinsos Kota Pagaralam agar dapat terus berkarya.
Insyaa Allah, dengan ‘sopir’ baru, ke depan kita bisa lebih bagus lagi. Buatlah situasi di Kantor itu senyaman mungkin, karena pada saat kita nyaman insyaa Allah kita makin rajin datang. *