Penanggungan dianggap sakral terutama saat melewati jalur pendakian via Jolotundo.
Jolotundo konon dipercaya sebagai tempat pemandian kerajaan Majapahit, dan selama perjalanan, pendaki akan menjumpai candi-candi cetha peninggalan masa kejayaan Majapahit.
Dalam masyarakat Jawa Timur, gunung-gunung ini bukan hanya sekadar geografis atau fenomena alam semata.
Mereka adalah warisan spiritual dan sejarah yang diperlakukan dengan penuh rasa hormat dan kepercayaan.
Nilai-nilai kebudayaan dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi memberikan makna yang dalam pada setiap gunung tersebut.
Bagi masyarakat lokal, mendaki gunung atau mengunjungi tempat-tempat suci di gunung-gung ini bukan sekedar petualangan fisik, tapi juga perjalanan spiritual dan penjelajahan sejarah.*