Melegenda di Tanah Jawa, Pendiri Medhang Kamulan Adalah Pendekar Sakti, Konon Titisan Dewa

Minggu 23-07-2023,19:26 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Gusti

BACA JUGA:Penemuan Gunung Padang Jejak Struktur Piramida Kuno, Bukti Peradaban Megalitik Maju 2.500 SM

Kemunculan Kerajaan Medhang Kamulan diyakini oleh sebagian pendapat dianggap pernah berdiri di Pulau Jawa namun bukti keberadaannya tidak ditemukan.

Antara mitos atau legenda. Namun, dikisahkan dalam cerita pewayangan.

Nama Medang Kamulan berdiri, setelah pulau Jawa dipakukan ke tempatnya, pulau ini menjadi dapat dihuni.

Akan tetapi bangsa pertama yang menghuni pulau ini adalah bangsa denawa (raksasa) yang biadab, penindas, dan gemar memangsa manusia. 

BACA JUGA:FANTASTIK! Hewan Langka Gunung Rinjani Ini Bawa Nama Indonesia Mendunia

Dipimpin oleh raja raksasa bernama Prabu Dewata Cengkar, raja raksasa yang lalim yang punya kebiasaan memakan manusia dan rakyatnya.


Foto : Ilustrasi jejak Medhang Kamulan.-Melegenda di Tanah Jawa, Pendiri Medhang Kamulan Adalah Pendekar Sakti, Konon Titisan Dewa-Google.com

Dikisahkan, kedatangan Aji Saka berawal setelah berhasil mengisi Tanah Jawa. Tulisan India kuno menyebutkan bahwa orang pertama yang menginjakkan kaki di Jawa adalah Aji Saka. 

Hal inilah yang memunculkan asumsi bahwa Aji Saka dan pengawalnya adalah nenek moyang orang Jawa.

Legenda tentang Aji Saka berasal dari negeri antah-berantah bernama Bumi Majeti. Namun ada pula yang menyebutkan Aji Saka adalah keturunan Suku Shaka dari India.

BACA JUGA:Kalian Harus Lakukan Ini Jika Bertemu Hewan langkah Di Gunung Rinjani!

Dia digambarkan sebagai pemuda sakti yang memiliki keris pusaka dan sorban ajaib. Pemuda ini adalah pribadi yang suka menolong orang yang tertindas.

Kisah paling terkenal dari Aji Saka adalah kemenangannya melawan Prabu Dewata Cengkar di Kerajaan Medang Kamulan. Dewata Cengkar gemar memakan daging manusia yang meresahkan penduduk sekitar.

Sebelum pergi ke Medang Kamulan, Aji Saka meninggalkan keris pusakanya di Gunung Kendeng agar dijaga oleh pengawalnya, Sembada.

Sementara dia dan abdi lainnya, Dora, bertandang ke Medhng Kamulan dan saat itu mengaku mau dijadikan santapan.

Kategori :