Suku Yang Belum Terekspose Dunia! Inilah Kisah Suku Wong Alas

Minggu 23-07-2023,15:00 WIB
Reporter : Erick
Editor : Erick

Lalu beberapa hari kemudian, 35 ekor kambing milik warga Desa Tundangan mati dalam jangka waktu satu malam. 

Terlihat Di bagian leher kambing itu terdapat semacam bekas gigitan aneh. 

Menurut Warga desa, mereka mengkaitkan kematian 35 kambing itu dengan kejadian meninggalnya perempuan wong alas tersebut. 

BACA JUGA:Daftar Hewan Langka Di Gunung RInjani! Nomor 4 Paling Unik Sedunia

Dengan asumsi kaum wong alas hendak balas dendam dengan warga desa atas kematian salah satu dari anggota mereka.

Lalu Kisah lainnya terjadi di tahun 1978 di suatu daerah perdukuhan di bagian selatan Desa Sirongge. 

DImana desa ini dihuni beberapa kepala keluarga dan terpaksa pindah karena merasa takut dengan keberadaan wong alas.

Saat itu, warga perdukuhan mementaskan kesenian ronggeng. Saat tiba waktu tengah malam, tiba-tiba jumlah penonton bertambah, tepat saat pemain ronggeng menyanyikan lagu Ande Ande Lumut. 

BACA JUGA:Bikin Peneliti Melongo! Struktur Piramida yang Dibangun oleh Peradaban Ini Tak Masuk Akal, Simak Penjelasannya

Warga pun curiga dengan kedatangan tamu tak diundang ini yang merupakan suku wong alas, Hingga akhirnya warga perdukuhan pindah tempat. 

Hal ini juga disertai muncul mitos bahwa lagu Ande Ande Lumut merupakan lagu untuk memanggil Suku ini.

Menurut pemerhati sejarah Kabupaten Purbalingga, Catur Purnawan menuturkan bahwa wong alas tidak lepas dari kisah Syekh Jambu Karang, seorang bangsawan dari Kerajaan Pajajaran yang awalnya bernama Raden Mundingwangi. 

BACA JUGA:Situs Gunung Padang, Misteri Artefak, Patung Batu, keramik dan logam, Miliki Bangsa Apa?

Saat itu, dia bersama rombongan sedang menyendiri ke wilayah Pengunungan Ardi Lawet. Disanalah Raden Mundiwangi dan rombongan bertemu dengan Syekh Atas Angin, seorang penyebar agama Islam.

Saat itu terjadilah pertempuran adu ilmu kesaktian dan berakhir dengan kekalahan Raden Mundiwangi.

Karena kalah, Raden Mundiwangi akhirnya memeluk Islam dan mengganti nama menjadi Syekh Jambu Karang yang petilasannya berada di Desa Panusupan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga dan hingga sekarang menjadi salah satu objek wisata religi. 

Kategori :