Namun apabila suara dengungan lebah yang terdengar, melanjutkan pendakian adalah pilihan yang buruk, lebih baik menangguhkan pendakian dan kembali turun daripada nanti dihadang hal-hal yang tak diinginkan.
2. Dari penampakan sampai dijawil-jawil
Pengalaman mistis berikut saya sarikan dari @dewianurfadilah. 21 Desember 2018, Mbak Dewi melakukan pendakian gunung Latimojong. Nah saat di pos 5, setelah tenda berdiri, dia meminta temannya untuk mengantarnya kencing.
Si temannya itu menunggu 10 langkah dari tempat dia kencing. Tepat lima langkah sebelah kanannya, Dewi melihat sosok hitam yang berdiri tepat di pinggir gua. Kaget, dia pun langsung menghentikan kencingnya dan berbenah, kemudian ngacir balik ke tenda.
Masih di pos 5. Ceritanya setelah muncak sekitar jam 1 siang, dia balik ke tenda. Di area kamping pos 5 saat itu cuma ada dirinya dan temannya saja.
Dia turun lebih dulu untuk menyiapkan masakan. Nah, pas lagi melepas sepatu di depan tenda dia melihat sosok putih berlari dari satu pohon ke pohon yang lain. Dan itu tak hanya sekali. Pas lagi masak, lagi-lagi sosok putih itu muncul berlarian di pohon-pohon depan tenda.
Saat malam pun dia lagi-lagi melihat sosok putih itu. Ceritanya, malam itu dia dengan kawan-kawannya berbincang di depan tenda.
Lah, saat berbincang itulah dia melihat sosok putih tak dikenal berdiri di pepohonan yang hanya berjarak 100 meter dari dirinya. Bayangkan, sedekat itu, gimana ngerinya coba. Dewi pun tanpa babibu langsung masuk tenda dan tidur.
BACA JUGA:Legenda Zeus, Dewa Tertinggi Dengan Kekuatan dan Konflik yang Membentuk Mitologi Yunani
Sosok “penghuni” hutan itu tidak hanya mengganggunya lewat penampakan. Saat tidur, dia terbangun karena kakinya dijahili. Dewi bilang ke temannya supaya tangannya diam, tak usah jahil.
Tapi anehnya, si temannya itu menjawab bahwa tangannya diam saja, tak ke mana-mana. Saat itulah Dewi terbayang akan penampakan-penampakan sosok putih yang dilihatnya.
3. Hantu Hoppo; manusia yang kala malam berubah menjadi hantu
Hantu Hoppo, salah satu jenis hantu yang hanya ada di gunung Latimojong. Hantu Hoppo diceritakan oleh warga sekitar sana sebagai jelmaan dari manusia yang bisa terbang kala malam, bertandang di atas pohon atau rumah, memburu ternak, buah-buahan, ikan, dan hasil panen.
Kala siang, mereka hanya manusia biasa. Cuma, kata orang sana, Hantu Hoppo bermata merah seperti mata yang kena colok, gemar meludah, dan kala siang bekerja bagai kuda tak kenal lelah.
BACA JUGA:Benarkah Munculnya Kerajaan Medang Kamulan Karena Pendekar Sakti Ini? Ini Dia Sosok Pendekarnya