Dibangun Pendekar Sakti Tanah Jawa, Inilah Legenda Kemunculan Kerajaan Medhang Kamulan

Jumat 21-07-2023,18:05 WIB
Reporter : Elis
Editor : Elis

PAGARALAMPOS.COM - Legenda Aji Saka berasal dari negeri antah berantah bernama Bumi Majeti. Namun ada juga masyarakat yang mempercayai bahwa Aji Saka adalah keturunan suku Shaka di India.

Ia digambarkan sebagai pemuda perkasa dengan keris pusaka dan serban ajaib. Pemuda ini adalah pria yang suka membantu orang yang tertindas.

Kisah Aji Saka yang paling terkenal adalah kemenangannya atas Prabu Dewata Cengkar di kerajaan Medang Kamulan. Dewa Cengkar suka memakan orang, mengganggu orang sekitar.

Sebelum tiba di Medang Kamulan, Aji Saka menitipkan pohon keris pusakanya di Gunung Kendeng untuk dijaga pengawalnya, Sembada.

Sementara itu, ia bersama pembantu lainnya, Dora, berkunjung ke Medang Kamulan dan mengaku saat itu ingin disuguhi makanan.

BACA JUGA:Enak Banget! Tradisi Ini Bisa Bikin Bengong, Berikut 5 Tradisi Unik Atau Aneh Malam Pertama di Indonesia

Namun, Aji Saka menanyakan kepada Dewata Cengkar tentang kondisi long throw sorbannya. Ajaibnya, sorban itu terus terbentang hingga ke pantai selatan saat Dewata Cengkar mengukur daratan. Saat itulah Aji Saka melempar serbannya agar Dewata Cengkar tenggelam ke Laut Selatan.

Ada yang percaya bahwa penampakan kerajaan Medang Kamulan ada di pulau Jawa, namun belum ditemukan bukti keberadaannya. 

Antara mitos atau legenda. Namun, dikisahkan dalam cerita pewayangan.Nama Medang Kamulan berdiri, setelah pulau Jawa dipakukan ke tempatnya, pulau ini menjadi dapat dihuni. 

Akan tetapi bangsa pertama yang menghuni pulau ini adalah bangsa denawa (raksasa) yang biadab, penindas, dan gemar memangsa manusia.

Benar adanya, peradaban Medang Kamulan adalah fakta sejarah yang nyata dan bukan hanya legenda atau mitos semata.

BACA JUGA:Banjir Penemuan yang Menggemparkan, Situs Gunung Padang Jadi Tujuan Peneliti

Nama "Medang Kamulan" berasal dari kata "Mdhang," yang merupakan singkatan dari "Madya Ng" atau "Jaman Pertengahan," dan "Kamulan," yang berarti "Pertama."

Zaman kejayaan ini dianggap sebagai "Atlantis" oleh orang Barat dan Yunani.

Dalam cerita yang turun temurun dari generasi ke generasi, dikisahkan bahwa Desa Banjarejo dianggap sebagai wilayah kekuasaan Prabu Dewata Cengkar dan Ajisaka.

Kategori :