Mengungkap Kisah Pilu Lembah Harau, Destinasi Wisata Menakjubkan di Sumatera Barat

Jumat 21-07-2023,04:03 WIB
Reporter : Jukik
Editor : Jukik

Di cagar alam dan suaka margasatwa Lembah Harau terdapat berbagai spesies tanaman hutan hujan tropis dataran tinggi yang dilindungi, plus sejumlah binatang langka asli Sumatra.

Monyet ekor panjang (Macaca fascirulatis) merupakan hewan yang acap terlihat di kawasan ini.

Kawasan Objek wisata Lembah Harau ini terdiri dari 3 (tiga) kawasan: Resort Aka Barayu, Resort Sarasah Bunta, dan Resort Rimbo Piobang.

Pada resort Aka Barayun yang memiliki keindahan air terjun yang mempunyai kolam renang, yang memberikan nuansa alam yang asli juga berpotensi untuk pengembangan olahraga panjat tebing karena memiliki bukit batu yang terjal dan juga mempunyai lokasi yang bisa memantulkan suara (echo).

BACA JUGA:Sudah Dipastikan Dengan Penelitian? The Lost City Of Altantis Adalah Situs Gunung Padang Indonesia

Jika dikaitkan dengan bahasa lokal Harau berarti ‘parau’ atau bersuara serak.

Konon katanya pada zaman dahulu penduduk yang tinggal di atas Bukit Jambu( salah satu bukit di harau) sering terkenan bencana banjir dan longsor sehingga menyebapkan kepanikan.

Mereka sering berteriak-teriak histeris sehingga lama-lama suara mereka menjadi parau.

Sedangkan legenda lain yang populer di masyarakat setempat mengenai terbentuknya Harau adalah legenda Puti Sari Banilai.

BACA JUGA:Lembah Harau, Wisata Sumatera Barat Yang Menyimpan Kisah Pilu! Simak Disini

Di masa lalu, berlayarlah Maulana Kari, Raja Hindustan bersama permaisuri Sari Banun untuk merayakan pertunangan anaknya Sari Banilai dengan Bujang Juaro.

Sebelum berlayar, dua anak manusia ini bersumpah jika Sari Banilai mengingkari janji pertunangan, dia disumpah menjadi batu.

Sebaliknya, jika Bujang Juaro yang ingkar janji, maka dia disumpah menjadi ular naga.

Kapal yang membawa Maulana Kari, Sari Banun, dan Sari Banilai terbawa arus dan terjepit di antara dua bukit besar.

BACA JUGA:Ini Misteri Penghuni Gaib Gunung Dempo, Keajaiban Spiritual yang Tersembunyi, Ada Apa?

Agar tidak hanyut, Maulana Kari menambatkan sebuah batu yang kelak dikenal dengan Batu Tambatan Kapal. Kapal layar ini selamat.

Kategori :