Lembah Harau, Wisata Alam di Sumatera Barat yang Menyimpan Kisah Pilu

Kamis 20-07-2023,23:03 WIB
Reporter : Jukik
Editor : Jukik

PAGARALAMPOS.COM - Lembah Harau, merupakan destinasi wisata yang terletak dekat Kota Payakumbuh di Kabupaten Limapuluh Koto, provinsi Sumatra Barat, adalah salah satu pesona Indonesia yang menarik.

Lembah Harau ini dikelilingi oleh dua bukit cadas yang terjal, mencapai ketinggian hingga 150 meter, yang terbentuk dari batu pasir yang berwarna-warni. 

Daerah ini memiliki topografi berbukit-bukit dan bergelombang dengan ketinggian antara 500 hingga 850 meter di atas permukaan laut. 

Bukit-bukit terkenal seperti Bukit Air Putih, Bukit Jambu, Bukit Singkarak, dan Bukit Tarantang turut memperindah panorama alam di sekitar Lembah Harau.

BACA JUGA:Gak Habis Pikir! Inilah 5 Tradisi Suami Istri yang Aneh di Suku-suku Indonesia

Perjalanan menuju Lembah Harau juga memberikan kesenangan tersendiri. Udara yang masih segar memberikan kesempatan untuk menikmati keindahan alam sekitar secara lebih dekat. 

Dengan pesona alam yang menawan dan lingkungan yang menenangkan, Lembah Harau menjadi tempat yang cocok untuk relaksasi dan menikmati momen berharga bersama keluarga dan teman-teman.

Tebing-tebing granit yang menjulang tinggi dengan bentuknya yang unik mengelilingi lembah. Tebing-tebing granit yang terjal ini mempunyai ketinggian 80 meter hingga 300 meter.

Sebuah monumen peninggalan Belanda yang terletak di kaki air terjun Sarasah Bunta merupakan bukti bahwa Lembah Harau sudah sering dikunjungi orang sejak 1926.

BACA JUGA:Lembah Harau, Wisata Sumatera Barat Yang Menyimpan Kisah Pilu! Simak Disini

Menyaksikan hamparan sawah yang indah, itu hal yang sudah biasa.

Namun, jika hamparan sawah itu diapit oleh tebing tebing tegak lurus menjulang setinggi sekitar 150 meter hingga 200 meter, orang pasti akan berdecak kagum.

Pemandangan itu bisa dilihat di Lembah Harau, Keindahan masih bertebaran di dataran tingginya. Di sana ada cagar alam dan suaka margasatwa. Lembah Harau seluas 270,5 hektare/2.705 km² .

Tempat ini ditetapkan sebagai cagar alam sejak 10 Januari 1993.

BACA JUGA:Koin Logam Kuno dan Artefak Situs Gunung Padang, Membuka Pintu Menuju Zaman Purba yang Megah!

Kategori :