Gajah Mada, yang dipilih sebagai Mahapatih, juga setia pada Gayatri, dan hubungan dekat ini mempengaruhi kebijakan kerajaan.
Sayangnya, kejayaan Gayatri tidak berumur panjang, Ia meninggal pada usia 46 tahun, meninggalkan kerajaan Majapahit dalam keadaan stabil.
Setelah kematiannya, putrinya Tribuana melanjutkan penguasaan, tetapi tanpa kehadiran Gayatri, kerajaan tersebut perlahan-lahan menghadapi tantangan.
BACA JUGA:Gak Habis Pikir! Inilah 5 Tradisi Suami Istri yang Aneh di Suku-suku Indonesia
Warisan Gayatri Rajapatni dalam sejarah Majapahit tetap abadi.
Kontribusinya dalam membimbing suami dan menantunya, serta peran strategisnya dalam membentuk kebijakan kerajaan, telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan.
Kesuksesan Majapahit sebagai salah satu kerajaan terbesar dan paling berpengaruh di Asia Tenggara tidak terlepas dari peran Gayatri Rajapatni dalam mendukung para penguasa.
Keberanian, kecerdasan, dan kebijaksanaannya merupakan contoh inspiratif bagi wanita masa kini untuk berperan aktif dalam masyarakat dan pemerintahan.
BACA JUGA:Bikin Mencengangkan, Para Arkeolog Temukan Koin Kuno dan Artefak di Situs Gunung Padang
Kisah Gayatri Rajapatni adalah pengingat bagi kita bahwa perempuan juga mampu membentuk masa depan yang lebih baik melalui peran dan kontribusi mereka.
Gayatri Rajapatni adalah wanita agung di balik singgasana Majapahit yang memberikan kontribusi besar dalam membentuk kejayaan kerajaan.
Sebagai istri Raden Wijaya dan ibu dari penguasa selanjutnya, dia memainkan peran penting dalam membentuk kebijakan kerajaan dan menjaga stabilitas pemerintahan.
Warisannya sebagai inspirasi bagi wanita masa kini dan peringatan akan pentingnya peran perempuan dalam sejarah Nusantara.*