Dan menyebabkan lebatnya hujan, badai, tsunami, pencairan es, serta peningkatan permukaan air laut hingga 200 meter.
BACA JUGA:Temuan Arkeologis yang Mencengangkan, Benarkah Bangsa Atlantis Penunggu Situs Gunung Padang?
Akibatnya, Atlantis tenggelam sekitar 150-200 meter di bawah permukaan laut.
Ciri-ciri Atlantis yang disebutkan dalam tulisan Plato juga sejalan dengan wilayah Indonesia. Atlantis diyakini berada di wilayah tropis dengan suhu hangat dan memiliki tanah yang sangat subur.
Profesor Santos menunjukkan bukti-bukti ini dengan menganalisis peta Bathymetri Indonesia yang menunjukkan perairan dangkal di sekitar pulau-pulau seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Foto : ilustrasi Atlantis yang hilang,-Mitos Atlantis Yang Hilang, The Lost City of Atlantis Jejaknya Ada di Indonesia? Kok Bisa-Google.com
Namun, kepergian Profesor Santos ke Indonesia terhenti karena meninggal dunia pada pertengahan tahun 2005.
Jika Indonesia terbukti sebagai Atlantis, wujudnya akan sangat besar. Klaim dunia Barat bahwa segala kebudayaan dan kemajuan yang berasal dari Eropa akan terguncang.
BACA JUGA:Temuan Arkeologis yang Mencengangkan, Benarkah Bangsa Atlantis Penunggu Situs Gunung Padang?
Selain itu, teori tumbukan meteor sebagai penyebab awal dan akhir zaman juga akan ditantang.
Profesor Santos juga menyoroti antara kajian agama dan pengetahuan, dan menyatakan pentingnya mengintegrasikan keduanya.
Meskipun klaim ini masih harus diteliti lebih lanjut dan membutuhkan bukti yang kuat, keberadaan Atlantis di Indonesia tetap menjadi misteri yang menarik dan akan terus menarik minat peneliti dan pecinta sejarah
Cerita Plato Tentang Atlantis.
Filsuf Yunani ini menggambarkannya sebagai negara makmur yang bermandikan sinar matahari sepanjang waktu.
Dengan Penyebutan nama Atlantis ada dalam buku karangannya, Timaeus dan Kritias.
Plato menyebut pulau tersebut hilang di tahun 360 SM dan hingga kini menjadi misteri.