Tercatat dia sudah pernah tampil dan naik podium berkali-kali di berbagai ajang.
BACA JUGA:Banyak yang Bilang Benua Atlantis Itu di Indonesia, Benar Apa Benar?
Mulai dari Asia Talent Cup (2018), Red Bull MotoGP Rookie Cup (2019-2021), FIM CEV Moto3 (2019-2021), hingga grand prix Moto3 yang telah dia jalani dua musim penuh yakni pada 2022 dan 2023 ini.
Kini pembalap berjuluk Super Mario itu masih menyimpan mimpi untuk tampil di kelas grand prix tertinggi yakni MotoGP.
Peluang Mario Aji terbuka lebar untuk tampil di kelas para raja tersebut. Selain skill yang mumpuni, dia juga sudah mencicipi grand prix di usia yang masih sangat belia yakni sejak 17 tahun.
Usia itu relatif sama dengan para rider top dunia yang saat ini menjadi bintang MotoGP seperti Fabio Quartararo, Marc Marquez, ataupun juara dunia MotoGP 2022 Francesco Bagnaia saat kali pertama menembus grand prix.
BACA JUGA:Tradisi Ritual Adat yang Tabu dan Tak Lazim 5 Suku di Indonesia
Jika mampu terus belajar dan meningkatkan performanya, bukan tidak mungkin Mario Aji mencatatkan diri sebagai pembalap Indonesia pertama yang mendapat kursi reguler di MotoGP suatu saat nanti.
“Jelas target saya adalah tampil di MotoGP. Semua pembalap memimpikan itu. Saya akan berusaha melakukan yang terbaik,” tegas pembalap kelahiran 16 Maret 2004 tersebut.
Dalam menjalani karirnya selama ini, ada sosok-sosok penting di belakang Mario Aji yang mengantarnya hingga mencapai titik ini. Selain keluarga terdekatnya, tim manajemen Mario Aji juga punya andil besar.
Sebagai atlet profesional di olahraga balap yang tidak murah, manajemen handal sangat dibutuhkan untuk mengawalnya.
Tim manajemen ini digawangi oleh sosok muda Kiagus Firdaus yang merupakan putra asli Pagaralam. Kita akan membahasnya lebih lanjut oada edisi besok. Jangan lewatkan.(*)