BACA JUGA:Ini Bukti Jika Entis Tionghoa Pengaruhi Budaya Suku di Sumsel, di Palembang Ada Jejak Peninggalannya
Seluruh film tentu saja bergantung pada kesediaan kita untuk percaya bahwa sebuah mobil dapat memiliki pikirannya sendiri.
Saya percaya pada hal-hal aneh di film. Christine dapat berkeliling tanpa sopir, memainkan lagu-lagu rock tahun 1950-an yang sesuai, mengunci orang di dalam, dan memperbaiki spatbornya sendiri yang hancur.
Mobil itu adalah inspirasi lain dari Stephen King, novelis horor yang berspesialisasi dalam thriller tentang benda sehari-hari.
BACA JUGA:Mengungkap Keunikan Budaya Suku di Sumatera: Eksplorasi Kekayaan Budaya yang Luar Biasa
"Awal tahun ini (1983) kita mendapatkan ‘Cujo’-nya, tentang St. Bernard yang gila.
Dan kapan pun sekarang saya berharap dia mengumumkan ‘Amityville IV: Pembuka Pintu Garasi’.
Christine, tentu saja, sangat konyol. Tapi saya tetap menikmatinya," ujar Roger Ebert dalam jurnalnya.
BACA JUGA: Menjadi Bagian Warisan Budaya, Begini Keunikan dan Pesona Suku Melayu di Sumatera
"Film ini memiliki hubungan cinta dengan mobil, dan pada tingkat dasar yang bodoh kita menikmati melihat pengejaran dan tabrakan.
Nyatanya, dalam situasi yang tepat, tidak ada yang lebih menggembirakan daripada melihat mobil hancur.
Dan salahsatu adegan terbaik dalam ‘Christine’ adalah saat sang mobil memaksa dirinya masuk ke gang yang terlalu sempit untuk dirinya," tambahnya.
BACA JUGA:Keunikan Budaya Suku Asmat: Seni, Tradisi, dan Kekayaan Papua yang Tersembunyi
Namun di akhir film, Christine telah mengembangkan kepribadian yang begitu tangguh.
"Sehingga kami benar-benar memihak selama duelnya dengan buldoser.
Ini adalah jenis film di mana anda keluar bioskop dengan ‘seringai konyol’.