Meskipun tidak umum, bentuk kepala ini tidak mempengaruhi fungsi otak.
Selain tradisi pemanjangan kepala, Suku Mangbetu juga dikenal dengan tradisi dan budaya unik lainnya.
Namun, tradisi ini mulai ditinggalkan sejak tahun 1950-an ketika pengaruh Eropa dan Barat semakin masuk ke wilayah tersebut.
Bahkan, Pemerintah Belgia yang saat itu menguasai Kongo juga melarang praktik pemanjangan kepala ini selama masa kolonial.
--
Selain bentuk kepala yang berbeda, Suku Mangbetu juga terkenal karena keahlian musik mereka.
BACA JUGA:Sejarah 3 Pendekar Sakti di Nusantara Hilang Tanpa Jejak, Yuk Simak Ini Namanya
Para sejarawan dan penggemar senior mengakui bahwa Mangbetu adalah salah satu suku di dunia dengan kemampuan bermusik yang tinggi.
Instrumen musik seperti gendang dan harpa Mangbetu menjadi salah satu yang paling dicari oleh para penggiat musik.
Namun, Suku Mangbetu juga memiliki sisi yang kontroversial dalam sejarahnya. Mereka tercatat pernah melakukan praktik kanibalisme pada masa lalu.
Budaya kanibalisme ini pernah dicatat oleh sejarawan terkenal dari Amerika Serikat, David Levering Lewis.
BACA JUGA:Wisata Gunung Padang Gegerkan Dunia, Bahkan Menjadi Sasaran Para Arkeolog!
Beberapa penelitian juga mengungkapkan bahwa Suku Mangbetu mengalami kanibalisme pada sekitar tahun 1880-an.
Meskipun Suku Mangbetu memiliki tradisi dan sejarah yang unik, beberapa tradisi tersebut telah tergeser seiring perubahan zaman dan pengaruh budaya Barat.
Namun, warisan mereka dalam bentuk kebudayaan dan musik tetap menjadi daya tarik yang menarik minat banyak orang dalam mempelajari budaya budaya dunia.