BACA JUGA:Kisah Sejarah 3 pendekar Yang Lenyap Tanpa Jejak, Inilah Nama-nama Mereka!
Hujan turun tetapi salah waktu, membuat bingung para petani.
Malapetaka yang datang terus-menerus itu adalah hukuman bagi manusia Jawa yang berani pindah keyakinan dan akan berakhir jika kembali memeluk Budha.
"Jika hamba tidur, hamba mampu tidur selama 200 tahun.
Selama saya tidur, di Jawa akan banyak terjadi perang antar-saudara. Yang kuat akan memangsa sesamanya, menghancurkan sesama bangsanya sendiri," katanya.
BACA JUGA:Memiliki Pusaka Tempaan Dewa, Aji Saka Bahkan Lebih Sakti Dari 3 Pendekar Jawa Ini?
Sabda Palon juga mengatakan dirinya adalah Semar.
Dalam kepercayaan Jawa, Semar adalah utusan gaib Gusti Kang Murbeng Dumadi atau Tuhan Yang Maha Kuasa, bertugas menjaga manusia untuk menjalankan perintah-Nya.
"Apakah paduka lupa akan arti nama hamba, Sabda Palon? Sabda artinya ucapan, Palon artinya ketetapan.
Naya artinya wajah, Genggong artinya langgeng tak berubah. Jadi ucapan hamba ini adalah ketetapan," tambahnya lagi.
BACA JUGA:Ternyata 5 Suku Indonesia Ini Miliki Tradisi Unik! Ini Penjelasannya
Sabda Palon mengaku malu kepada bumi dan langit karena tidak bisa menjaga Prabu Brawijaya.
Sebelum berpisah untuk selamanya, Sabda Palon mengucapkan bahwa bangsa Jawa akan bangkit setelah 500 tahun dengan agamanya yang lama.
Pada saat itu, Jawa akan kembali makmur dan tenteram seperti di awal.
Namun, jika ada manusia Jawa yang menolaknya, maka akan dihancurkan menjadi makanan setan.
BACA JUGA:Tradisi Aneh Tanah Air! Inilah 5 Tradisi Suku-suku Indonesia Yang Bikin Tercengang