Sejak Kapankah Situs Megalitikum Gunung Padang Ada? Yuk Simak Ini Penjelasanya

Senin 02-06-2025,11:06 WIB
Reporter : Almi
Editor : Almi

Pengalaman tersebut tentunya menggugah rasa ingin tahu dan kekaguman terhadap warisan sejarah yang luar biasa ini.

Dalam konteks kebudayaan megalitikum, Robert von Heine-Geldern, seorang etnograf, sejarawan, dan arkeolog asal Austria, mengungkapkan bahwa ada dua gelombang kebudayaan megalitikum yang mempengaruhi Indonesia.

Pertama adalah Megalitikum Tua yang datang pada era Neolitikum (2500-1500 SM). Kebudayaan ini dibawa oleh pendukung kebudayaan Kapak Alun-Alun (Proto Melayu).

Contoh struktur bangunan dari era Megalitikum Tua meliputi menhir, punden berundak-undak, dan arca-arca statis.

BACA JUGA:Nenek Moyang Orang Jawa Keturunan India? Pendekar Sakti Inilah Pembawa Peradabannya

Kedua adalah Megalitikum Muda, yang masuk ke Indonesia pada era Perunggu (1000-100 SM). Kebudayaan ini dibawa oleh pendukung kebudayaan Dongson (Deutro Melayu).

Contoh struktur bangunan dari era Megalitikum Muda meliputi peti kubur batu, dolmen, waruga Sarkofagus, dan arca-arca dinamis.

Gunung Padang menjadi saksi bisu dari peradaban megalitikum di Indonesia.

Situs ini menghadirkan kekayaan sejarah dan arkeologi yang memikat, memungkinkan kita untuk menyelami masa lalu dan menghargai warisan nenek moyang kita.

BACA JUGA:Kisah Gunung Padang, Diyakini Sebagai Tempat Sakral Prabu Siliwangi dan Tapak Harimau yang Menyimpan Misteri!

Meskipun masih banyak yang perlu dipelajari dan diungkapkan, Gunung Padang telah menjadi bukti penting tentang kehidupan prasejarah manusia di wilayah ini.

Kategori :