Maka sejarah dan peta peradaban dunia akan berubah. Bukan lagi di Mesopotamia atau Mesir yang menjadi awal peradaban manusia di dunia, melainkan di Indonesia. Ya, Indonesia akan menjadi tanah nenek moyang bangsa-bangsa di dunia!.
Karena berbagai temuan dan spekulasi pada Situs Megalitikum Gunung Padang yang mencengangkan dan kontroversial ini, UNESCO telah menetapkan Indonesia sebagai ring of culture (lingkaran peradaban dunia).
7. Penemuan Langka Yang Hanya Terjadi Dalam Kurun Waktu 100-800 Tahun Sekali
Salah seorang arkeolog yang juga merupakan salah satu peneliti Situs Gunung Padang mengatakan bahwa penemuan semacam ini adalah penemuan yang sangat langka.
Menurutnya penemuan terbaru yang sama tidak akan terjadi dalam 5 atau 10 tahun lagi, namun baru akan terjadi 100-800 tahun mendatang.
BACA JUGA:Gegerkan Dunia! Situs Indonesia Mirip Situs Irlandia, Dunia Arkeolog Dibikin Geleng-geleng
8. Penawar Riset Gunung Padang 12 Triliun Adalah Pribumi
Tidak main-main, riset di situs megalitikum yang fenomenal ini sempat di tawar seharga 12 T !
Penawaran itu di lakukan oleh seorang pengusaha pribumi yang mewakili sebuah konsorsium (pembiayaan bersama suatu proyek atau perusahaan beberapa bank atau lembaga keuangan) dengan ketentuan uang sejumlah 12 T tersebut di tukar dengan 60% saham riset.
9. Dikaitkan Dengan Atlantis, Peradaban Negeri yang Hilang
Sejarah negeri Atlantis masih malegenda hingga saat ini. Tergambar kan negeri atau peradaban Atlantis in the movie, merupakan pulau legendaris bawah air dengan teknologi bawah air.
Juga pertama kali disebut oleh filsuf Plato. Dengan Penyebutan nama Atlantis ada dalam buku karangannya, Timaeus dan Kritias.
Plato menyebut pulau tersebut hilang di tahun 360 SM dan hingga kini menjadi misteri.
Bahkan Ilmuwan asal Brasil, Arysio Nunes dos Santos, dalam bukunya 'Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato's Lost Civilization' membandingkan beberapa negara dengan ciri-ciri Benua Atlantis.
Mulai dari luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi hingga cara bercocok tanam. Tak tanggung-tanggung, penelitiannya untuk buku tersebut menghabiskan waktu 30 tahun.