Di sinilah Arjuna bertapa untuk memperkuat kekuatannya.
Arjuna bertapa selama berbulan-bulan, hingga suatu hari ia mendapatkan kekuatan yang luar biasa. Bahkan, dikisahkan bahwa gunung tersebut terangkat hingga menyentuh langit.
Kejadian tersebut membuat para dewa marah. Akibatnya, para dewa yang marah memotong gunung tersebut, yang sekarang dikenal sebagai Gunung Arjuno.
Arjuna yang menyesali perbuatannya, langsung kembali ke Hastinapura.
BACA JUGA:Situs Liyangan, Permukiman Kuno Bersejarah Yang pernah Dikabarkan Hilang Dari Peradaban
Sebagai gunung yang dianggap paling angker di Indonesia, Gunung Arjuno juga menyimpan berbagai kisah horor dan misteri yang belum terungkap.
Terutama, kehilangan seorang pendaki pada bulan Maret yang lalu meninggalkan banyak pertanyaan mengenai adanya hal gaib apa saja di gunung ini.
Salah satu misteri yang paling menakutkan dari Gunung Arjuno adalah Pasar Setan. Menurut cerita yang beredar, lokasi Pasar Setan berada di kawasan Sabana diantara jalur menuju puncak Gunung Arjuno.
Meskipun pasar setan tidak hanya terdapat di Gunung Arjuno, namun keberadaannya tetap menakutkan. Jika ada keramaian di gunung, pasti jantung berdebar.
BACA JUGA:Situs Liyangan, Permukiman Kuno Bersejarah Yang pernah Dikabarkan Hilang Dari Peradaban
Menurut cerita yang beredar, banyak pendaki mencium bau aneh saat atau mendirikan tenda di area yang dikatakan sebagai tempat pasar setan tersebut.
Untung bukan aroma sate maranggi atau ayam bakar. Jika ada, mungkin pendaki akan datang.
Berdasarkan cerita yang beredar di kalangan masyarakat lokal, banyak pendaki yang mendengar suara keramaian di daerah tersebut, meskipun tidak ada orang yang terlihat.
Terlebih lagi, banyak mitos yang menyebutkan bahwa jika terjebak di pasar setan itu, pendaki pasti tidak akan kembali lagi.
BACA JUGA:Kejadian Aneh di Pantai Selatan Jawa Orang Hilang, Arus Pecah, dan Mitos Tak Terpecahkan!
Selain itu, banyak pendaki yang mengaku pernah mendengar suara gamelan di Gunung Arjuno. Apalagi suara gamelan tersebut terdengar sangat dekat di telinga.