PAGARALAMPOS.COM - Arkeolog Universitas Indonesia, Dr. Ali Akbar, berpendapat bahwa klaim Atlantis yang hilang terkait dengan Gunung Padang karena situs purba di Cianjur ini dipercaya hasil dari kemajuan peradaban manusia yang hidup 5200 tahun lalu sebelum masehi (SM). Usia peradaban tersebut jauh lebih tua dari peradaban Mesir ataupun Mesopotamia yang berusia sekitar 3000-4000 SM.
Sementara alegori Plato tentang Atlantis sendiri mengatakan bahwa peradaban Atlantis ada di masa 11000 SM. Itu artinya, secara usia, peradaban yang paling mendekati peradaban Atlantis adalah Gunung Padang.
Benua Atlantis merupakan pulau legendaris yang pertama kali disebut oleh filsuf Plato.
Penyebutan nama Atlantis ada dalam buku karangannya, Timaeus dan Kritias.
BACA JUGA:Entah Hilang Kemana? 3 Pendekar Sakti di Pulau Jawa ini Tak Pernah Ditemukan Hingga Saat ini
Plato menyebut pulau tersebut hilang di tahun 360 SM dan hingga kini menjadi misteri.
Ilmuwan asal Brasil, Arysio Nunes dos Santos, dalam bukunya 'Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato's Lost Civilization' membandingkan beberapa negara dengan ciri-ciri Benua Atlantis, mulai dari luas wilayah, cuaca, kekayaan alam,
gunung berapi hingga cara bercocok tanam.
Tak tanggung-tanggung, penelitiannya untuk buku tersebut menghabiskan waktu 30 tahun
Benua atlantis yang hilang itu adalah Indonesia?
BACA JUGA:Fix. Atlantis yang Hilang Adalah Indonesia, Ciri-cirinya Ditemukan di Gunung Padang?
Dugaan ini mencuat disinyalir karena adanya penemuan banguanan buatan manusia di bawah situs gunung padang.
Namun trmuan-temuan ini masih terus digali dan masih menjadi cerita bahkan mitos yang belum terpecahkan.
Bak cerita dongeng 1001 malam, cerita-cerita tersebut jadi legenda yang beredar di masyarakat.
Salah satu cerita mitos yang popular mengenai situs prasejarah ini adalah dianggap sebagai atlantis yang hilang.