Wajar Saja SAKTI, Aji Saka Dalam Perwayangan Adalah Anak Dewa

Selasa 27-06-2023,17:43 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Gusti

Pagar pekarangan dirusak hingga membuat batasnya terhapus. Bala tentara berdesak-desak masuk halaman.

Mahapatih Gajah Mada yang telah bersiap menggunakan cawat celana geringsing, berselubung kain putih, bersabuk atmaraksi, berdiri di tengah halaman, bersemedi.

Seketika itu juga sang patih dengan jiwa raganya moksa ke Wisnuloka. Seisi rumah kepatihan dengan serta merta mencucurkan air mata menyaksikan kejadian itu.

Sementara itu terdengar laporan bahwa Gajah Mada telah lolos. Semua orang dikerahkan untuk mencarinya, menelusuri desa-desa mencari keberadaan sang Gajah Mada yang dengan kesaktiannya moksa.

BACA JUGA:Ternyata Raja Ini Yang Disegani Gajah Mada, Sehingga Kerajaannya Ratusan Tahun Tak Mampu Ditaklukkan Majapahit

Sang istri Ken Bebed mengikuti langkah suaminya meninggalkan rumah, mengembara mencari tempat bersembunyi jauh dari ibu kota Majapahit.

Di tempat sunyi sepi ia bertemu dengan seorang pria, yang sangat bagus rupanya seolah-olah titisan Dewa Asmara. 

Tingkah lakunya mirip sang suami Gajah Mada. Ken Bebed tak putus-putusnya bertanya kepada pria itu, siapa dia, dan dari mana asalnya.

Sang pria itu akhirnya mengaku bahwa ia sedang menelusur desa dan tempat-tempat sunyi untuk mencari maut. Ia berasal dari Majapahit.

Meninggalkan Majapahit, karena orang-orang Majapahit sedang marah. Nyi Patih mengenal kembali suaminya yang telah moksa. Segera dipeluknya, tetapi pria itu hilang. 

Ken Bebed pun segera berdandan, berlangir, bersisir, berkampuh lungsir putih, berselubung kain putih, siap untuk berbela. 

Keris yang sudah terhunus ditikamkan ke dalam dadanya tembus sampai jantung. Matilah pula sang istri Gajah Mada mengikuti jejak suaminya.

Namun hingga saat ini kematian Patih Gajah Mada masih terselubung misteri. 

Tidak ada yang tau dimana keberadaannya, kapan sang patih meninggal dan dimana letak makamnya.

Menurut cerita yang diyakini masyarakat, Patih Gajah Mada melakukan semedi untuk melepaskan jiwa dan raganya dari urusan duniawi dan tidak pernah diketahui bagaimana akhir dari perjalanan hidupnya.

2. Sabdo Palon

Kategori :