PAGARALAMPOS.COM - Gunung Padang merupakan tinggalan punden berundak yang terdiri dari empat teras.
Situs Gunung Padang hingga saat ini masih menjadi sebuah misteri yang belum terpecahkan.
Berbagai riset masih dilakukan untuk mengungkapkan fakta-fakta yang tersimpan di dalam situs tersebut.
Namun, terdapat beberapa fakta yang menarik dari Situs Gunung Padang. Salahsatunya mengenai pemujaan zaman dahulu.
BACA JUGA:Pajajaran Hancur Ditangan Kesultanan Banten! Kok Bisa? Majapahit Saja Gagal! Begini Ceritanya!
Berdasarkan pengamatan peneliti diketahui bahwa Gunung Padang adalah situs dengan bentuk pundek berundak.
Dilansir dari Peta Budaya Belajar Kemdikbud, situs ini adalah peninggalan masa prasejarah, tepatnya zaman megalitikum atau batu besar.
Bukti bahwa Gunung Padang adalah sisa-sisa dari zaman megalitikum dapat dilihat dari tinggalan bebatuan tempat pemujaan.
Tempat pemujaan tetap berdiri tegak sampai sekarang, namun terjadi kerusakan secara internal maupun eksternal pada situs ini.
Kerusakan internal Gunung Padang disebabkan oleh tumbuh-tumbuhan liar dan erosi.
BACA JUGA:Selain Panorama Alamnya, Ternyata Banyak Orang Berziarah Kesalahsatu Makam Orang Ini di Gunung Salak
Sementara kerusakan eksternal disebabkan oleh aktivitas wisata yang tidak terkendali, aksi vandalisme, dan batu yang diduduki atau dipukul.
Faktor-faktor tersebut menyebabkan banyak dari batu punden menjadi aus, lepas, miring, retak, patah, bahkan jatuh ke lereng dan kaki bukit.
Gunung Padang ternyata tercatat sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara.
Terdapat lima teras pada situs ini yang memiliki ukuran berbeda-beda dan batuannya berasal dari andesit dengan panjang sekitar satu meter dan berbentuk tiang-tiang.