PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Pajajaran atau Kerajaan Sunda dimulai pada tahun 1130 Masehi. dan berakhir pada tahun 1579. Kerajaan Pajajaran bukanlah kerajaan yang kecil dan lemah.
Diketahui dari sejarahnya bahwa kerajaan Singasari dan Majapahit yang menguasai hampir seluruh wilayah Asia Tenggara tidak pernah mampu menaklukkan kerajaan Pajajaran.
Padahal wilayah Kerajaan Pajajaran hanya sepertiga atau seperdelapan dari Pulau Jawa. Kerajaan Majapahit menguasai beberapa wilayah di Jawa saat itu.
Sesuai dengan yang diceritakan dalam sejarah, kerajaan ini meskipun Majapahit sangat kuat dan berkuasa serta memiliki Armada Laut dan pasukan yang kuat.
BACA JUGA:Ternyata Kerajaan Pajajaran, Yang Gagal di Taklukan Majapahit! Simak Ceritanya.
Namun tetap saja, ternyata Kerajaan Padjajaran sampai saat ini tidak bisa ditaklukan.
Dalam catatan sejarah, Majapahit hampir menguasi seluruh daerah Nusantara pada masa itu.
Pendiri Majapahit, Raden Wijaya pada tahun 1293, yang merupakan menantu dari Kertanegara, raja terakhir Singasari.
Kerajaan Majapahit tidak terlepas dari Kerajaan Singasari. Raden Wijaya merupakan menantu Kertanegara, raja Kerajaan Singasari.
Pada tahun 1292 M, terjadi pemberontakan di Singasari yang dilakukan oleh Jayakatwang yang menyebabkan runtuhnya Singasari.
Pada waktu itu Raden Wijaya melarikan diri bersama Arya Wiraraja. Raden Wijaya kemudian mendiami sebuah hutan di Trowulan yang merupakan tanah sima pada masa Kerajaan Singasari. Wilayah ini kemudian dinamakan Majapahit.
Penamaan Majapahit didasarkan pada nama buah maja yang banyak ditemukan diwilayah Trowulan serta memiliki rasa yang pahit. Wilayah Majapahit berkembang hingga mampu menarik simpati penduduk Daha dan Tumapel.
Niat balas dendam Raden Wijaya terbantu lebih cepat setelah adanya pasuka Khubilai Khan yang tiba pada 1293. Setelah mengalahkan Jaya Katwang, Raden Wijaya kemudian menyerang pasukan Mongol dibawah Kubulaikhan.
Setelah mengalahkan Mongol dan Kediri, Raden Wijaya kemudian diangkat menjadi raja pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215. Setelah diangkat sebagai raja, Raden Wijaya kemudian bergelar Kertarajasa Jayawardhana.