Citarum (dalam naskah ditulis “tarum”)
BACA JUGA:Selain Makam Nyi Roro Kidul, Ternyata Ada 3 Makam Keramat Lagi di Gunung Salak
3. Carita Waruga Guru
--
Kalau naskah ini dibuat pada akhir abad ke-17 atau sekitar awal abad ke-18. Naskah ini sendiri ditulis di atas kertas daluang dan memakai bahasa Sunda kuno.
Di antara dua naskah sebelumnya, naskah ini dianggap sebagai naskah kuno termuda dan termasuk naskah periode transisi yang memiliki nuansa Islami.
Isi naskah Carita Waruga Guru berkisar tentang silsilah raja-raja di Kerajaan Pajajaran yang dirunut dari Nabi Adam.
Isi naskah ini secara tidak langsung menggambarkan pencampuran budaya Hindu yang sebelumnya dianut orang Sunda dengan ajaran Islam yang baru datang belakangan.
BACA JUGA:Selain Menjadi Salahsatu Gunung Mistis, Gunung Lawu Ternyata Dikutuk Prabu Brawijaya
Beberapa pihak meyakini bahwa sebetulnya isi naskah ini sebelumnya adalah sebuah cerita lisan.
4. Prasasti Batu Tulis
--
Peninggalan Kerajaan Pajajaran ini terletak di Jalan Batu Tulis no. 54, Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.
Prasasti ini dibuat pada tahun 1533 M oleh raja Surawisesa yang merupakan anak Sri Baduga Maharaja alias Prabu Siliwangi.
Prasasti ini memuat tulisan Sunda kuno yang berisi kekaguman Surawisesa kepada ayahnya.
Jika Kawan datang ke kompleks tempat prasasti ini berada, Kawan bisa menemukan beberapa peninggalan sejarah dari raja Surawisesa.
Seperti Batu Tapak yang memuat bekas telapak kaki raja Surawisesa dan Batu Lingga yang merupakan bekas tongkat pusaka Kerajaan Pajajaran.