Tanah galian parit itulah yang diperkirakan untuk dijadikan bahan pembangunan benteng.
BACA JUGA:Kekuasaan Pajajaran Dipreteli Kerajaan Islam, Kejayaannya Kelam, Bagaimana Nasib Para Bangsawanya Ternyata Dikutuk Prabu Brawijaya
Ibu Kota Pajajaran sempat berpindah-pindah dari Galuh, Pakuan, Saunggalah, Pakuan, Kawali, dan Pakuan.
Ibu kota Pajaran dibagi ke dalam dua bagian, yaitu Kota bagian Dalam dan Kota bagian Luar.
Kota Dalam dan Kota Luar dibatasi benteng alam berupa bukit memanjang di sebelah timur.
BACA JUGA:Kamu Harus Tau, inilah 3 Fakta Menarik Tentang Situs Gunung Padang yang Bikin Kamu Tercengang
Struktur Ibu Kota Pajajaran diperkuat oleh sungai alam, parit kecil yang melewati bagian barat keraton, dan benteng buatan di selatan.
Benteng yang berlapis-lapis ini dibuat untuk menangkis serangan pasukan Islam dari luar (Demak, Banten, dan Cirebon).
Wilayah Sunda, khususnya Kerajaan Sunda merupakan wilayah yang unik bagi Majapahit
Disebutkan bahwa Mahapatih Gajah Mada sampai enggan untuk menyerang secara militer.
BACA JUGA:Ingin Tahu Apa yang Membuat Wisata Budaya Minahasa Istimewa? Yuk, Jelajahi!
Padahal wilayah Sunda merupakan bagian yang dibidik oleh Gajah Mada supaya sumpahnya untuk menyatukan Nusantara terwujud.
Sunda merupakan kerajaan sendiri yang bebas dan tak layak untuk ditaklukkan secara militer.
Hal itu didasarkan pada temuan Prasasti Raja Sri Jayabhupati dari abad 11 yang di dalamnya disebut terdapat gelar yang mirip Airlangga.
Konon, raja-raja Sunda masih keturunan dari Jayabhupati yang masih berkerabat dengan penguasa di Jawa bagian timur.