PAGARALAMPOS.COM – Gunung Lawu yang terletak di perbatasan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dan Magetan, Jawa Timur, menyimpan sejuta cerita.
Gunung Lawu penuh sejarah yang sangat erat kaitannya dengan kerajaan terbesar di nusantara, Kerajaan Majapahit.
Berdasarkan cerita di tengah masyarakat sekitar, gunung tertua di Pulau Jawa merupakan tempat Prabu Brawijaya mengasingkan diri.
Raja Majapahit terakhir itu menjadikan Gunung Lawu sebagai area pertapaan di sisa hidupnya, dan didampingi oleh dua abdi dalem setianya yaitu Sabdo Palon dan Noyo Genggong.
BACA JUGA:Sampai Majapahit Runtuh Abad 16, Padjadaran Tidak Juga Bisa Ditaklukan, Inikah Starteginya?
Konon, Prabu Brawijaya memilih mengasingkan diri di gunung tersebut lantaran menghindari pasukan Adipati Cepu yang memiliki dendam kesumat padanya. Terlebih lagi, saat itu Majapahit mulai runtuh, sehingga Adipati Cepu semakin berani menentang Brawijaya.
Tepat di puncak Gunung Lawu, Prabu Brawijaya V mengeluarkan sumpah kepada Adipati Cepu serta keturunannya, gara-gara Adipati Cepu terus mengejar prabu brawijaya di tempat persembunyiannya di gunung lawu tersebut.
Sumpah tersebut adalah ungkapan kekesalan Prabu Brawijaya karena merasa terusik dengan adipati dan para pengawalnya yang terus melakukan pengejaran terhadap dirinya.
Penasaran dengan isi sumpahnya? Yuk simak penjelasan dalam artikel lengkap di bawah ini!
BACA JUGA:Mistis, Menguak Misteri 4 Makam di Puncak Gunung Salak, No 1 Makam Seorang Sunan?
Gunung lawu menyimpan banyak cerita mistis, nah, berbicara masalah mistis, termasuk salahsatunya adalah sumpah yang di ucapkan oleh prabu brawijaya tersebut.
Konon, di puncak Gunung Lawu, Prabu Brawijaya V mengeluarkan sumpah kepada Adipati Cepu. Isi sumpahnya adalah; jika ada orang-orang dari daerah Cepu atau dari keturunan langsung Adipati Cepu naik ke Gunung Lawu, maka nasibnya akan celaka atau mati di Gunung Lawu.
Lalu sumpah Prabu Brawijaya V ini sampai sekarang tuahnya masih diikuti oleh orang-orang dari daerah Cepu terutama keturunan Adipati Cepu yang ingin mendaki ke Gunung Lawu, mereka masih merasa takut jika melanggarnya.
Seringkali kisah mistis ini menjadi magnet, menarik pengunjung ke tempat di mana kisah itu dimulai.
BACA JUGA:Inilah 5 Keturunan Suku Jadi Bukti Majapahit Pernah Kuasai Pulau Sumatera