PAGARALAMPOS.COM - Pajajaran, menjadi salah satu kerajaan yang sangat disegani di Nusantara, saat Prabu Siliwangi bertakhta. Kecemerlangan strategi raja bergelar Sri Baduga Maharaja tersebut, membuat Pajajaran memiliki kekuatan prajurit yang dahsyat.
Satuan tentara ini membuat negara Sunda yang beribu kota di Pakuan Pajajaran, disegani oleh siapapun. Pada Carita Parahyangan menyebutkan, bahwa ada beberapa jenis kesatuan tentara kerajaan.
Satuan tentara mulai bhayangkara yang bertugas sebagai penjaga keamanan, kemudian prajurit pamarang yang ahli dalam memainkan pedang, dan pamanah, artinya pasukan elite yang bertugas khusus memainkan panah.
Tiga prajurit elite Kerajaan Pajajaran ini berada di bawah hulujurit. Di bawah satu komando tersebut, semua pasukan mampu bersatu padu menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
BACA JUGA:Sampai Majapahit Runtuh Abad 16, Padjadaran Tidak Juga Bisa Ditaklukan, Inikah Starteginya?
Adapun strategi perang yang dipakai oleh Kerajaan Sunda-Galuh-Padjadjaran pada masanya, diantaranya yakni:
1. Lisangbihwa
Sebelum perang dimulai, Panglima Perang/Hulu Jurit mengumpulkan pasukan tempurnya agar seluruh prajurit berteguh hati menjadi pasukan yang berani dan bersemangat berperang untuk mengalahkan musuh walaupun kekuatan lebih kecil.
2. Singhabihwa
Mengalahkan pertahanan musuh dengan cara menyusup. Para penyusup merupakan tim kecil yang jumlahnya hanya lima orang, terdiri atas ahli perang, ahli strategi, dan ahli memengaruhi musuh.
BACA JUGA:Meski Miliki Kekuatan Militer Besar, Ternyata Majapahit Pernah Gagal Menguasai Kerajaan Kecil Ini!
Musuh terpengaruh oleh strategi yang kita lancarkan sehingga pada tahap ini musuh hancur oleh pikirannya sendiri. Waktunya sangat lama.
3. Makarabihwa.
Cara mengalahkan musuh dengan tidak berperang. Mengalahkan musuh dari dalam musuh itu sendiri, dengan menggunakan kekuatan pengaruh. Praktik merusak kekuatan musuh dari dalam agar merasa kalah sebelum berperang.
4. Katrabihwa