PAGARALAMPOS.COM – Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan yang pernah berdiri pada abad ke-13 hingga abad ke-16 .
Namun, ada juga yang menuliskan berdiri pada abad ke-14 hingga abad ke-15.
Kerajaan Majapahit terletak dan berpusat di Jawa Timur, dan dianggap sebagai salah satu kerajaan terbesar di wilayah Asia Tenggara pada masa lalu.
Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan yang pernah berdiri pada abad ke-13 hingga abad ke-16 .
BACA JUGA:Prabu Wijaya Kutuk Gunung Lawu, Adakah Hubunganya Dengan Cerita Mistisnya?
Namun, ada juga yang menuliskan berdiri pada abad ke-14 hingga abad ke-15.
Kerajaan Majapahit terletak dan berpusat di Jawa Timur, dan dianggap sebagai salah satu kerajaan terbesar di wilayah Asia Tenggara pada masa lalu.
Kerajaan Majapahit yang mengusai Nusantara pada abad Pertengahan memiliki Militer yang sangat kuat dan ditakuti kerajaan-kerajaan lain di Dunia.
Militer Majapahit ini, tidak hanya jago dalam perang di daratan tapi juga ternyata memiliki Armada Laut yang sangat kuat dengan kapal perang yang sangat modren di Zamanya. BACA JUGA:Patih Gajah Mada, Panglima Perang Majapahit Yang Sangat Ditakuti! Apakah sama dengan Kapal perang Dewa Ruci yang dimiliki Angkatan Laut Republik Indonesia saat ini, siapa yang tau? Satu kendaraan militer raksasa yang di miliki Kerajaan Majapahit bernama Kapal Jung, masyarakat Jawa pada zaman Kerajaan Majapahit menjadi panutan dalam penjelajahan wilayah lautan. Menurut Denys Lombard dalam buku Nusajawa: Jaringan Asia (2004) menyebutkan bahwa pembuatan Kapal Jung asalnya dari wilayah Asia Tenggara. Nama lainnya adalah Jong yang mana istilah ini berawal dari salah satu kata bahasa Jawa Kuno, artinya adalah sejenis perahu. BACA JUGA:Ini 5 Suku Asli Sulawesi Utara, Dari Sejarah, Adat dan Kerajaannya Pada Zaman Kerajaan di Nusantara, kerajaan Majapahit tidak hanya dikenal di Tanah Jawa tapi juga diseantero Dunia, hal ini dibuktikan dengan banyaknya catatan sejarah yang ditemukan di buku-buku sejarah dunia. Majapahit dikenal memiliki raja-raja yang sangat hebat bertembur dan disegani oleh musuh-musuhnya termasuk kerajaan mongolia dan kerjaan china yang sezaman dengan Majapahit. KIta mungkin belum pernah mendengar tentang sejarah Kapal Jung, tak banyak yang mengetahui jika itu adalah kendaraan militer atau kapal perang dari Kerajaan Majapahit? Ini Salah satu sejarah dunia maritim Indonesia, dan mempunyai daya tarik atau pesona tersendiri. BACA JUGA:Ngeri Berbalut Mistis, Tarian Cakalele di Sulawesi Utara Ini Bisa Membuat Terluka Sabetan Parang dan Tombak Bahkan jika kita di zaman sekarang ini sering mendengar istilah yang menyebutkan bahwa nenek moyang kita adalah seorang pelaut, memang narasi itu bukan hanya sebuah nyanyian semata, tetapi kenyataan yang tidak bisa terbantakan. Banyak yang meyakini kehebatan para pendahulu kita dalam mengarungi Lautan lepas dengan Armada Perangnya. Khususnya untuk bidang navigasi maritim, maka orang Jawa pada zaman dulu sangat masyhur karena pengalaman. Sebagian kelompok sejarawan menyatakan pendapat bahwa Jung juga merupakan serapan dari bahasa Mandarin. BACA JUGA:4 Merek Ban Motor Penguasa Jalanan Indonesia, Ingin Tahu? Yang pasti, wilayah pelayaran Kapal Jung sebagai kapal militer bersejarah adalah wilayah laut selatan. Ukurannya memang sangat besar pada zamannya, bahkan sampai muat 1.000 penumpang. Konon, Lebih Tangguh dari Kapal Laksamana Cheng HoSumber sejarah lainnya dari literatur kebudayaan Melayu mengungkapkan bahwa kapal tersebut adalah dari Jawa.
BACA JUGA:Gunung Lawu Tempat Makam Wali, Ini Ceritanya?
Mengingat bahannya dari kayu jati yang saat itu hanya bisa tumbuh di Jawa. Sejarawan China juga menyebut bahwa Jung sempat berlayar ke perairan daratan China Selatan sampai ke ‘kepulauan rempah-rempah’ yaitu Indonesia. Bukan hanya untuk kebutuhan aktivitas perjalanan militer atau misi kerajaan lain. Namum eksplorasi lautan pada zaman dulu menjadi sebuah seni dan keahlian yang penting. Itulah mengapa, persiapan armada sebisa mungkin dibuat spektakuler dan sangat kuat. Dari segi ukuran, ternyata kapal ini lebih masih besar dari ukuran kapal pasukan Laksamana Cheng Ho. Ukuran panjangnya adalah 50 meter dengan kekuatan membawa beban maksimal 1.000 ton. BACA JUGA:5 Suku Di Sulawesi Utara, No 1 Suku Terbesar Sementara itu, kapal Laksamana Cheng Ho berkekuatan 275-500 ton. Tidak kurang dari sepuluh ribu kargo yang tingginya mencapai 4-7 m. Yang membuatnya hebat adalah pembuatannya tidak menggunakan bahan besi, melainkan hanya kayu. Hal itu juga berlaku untuk kapal pinisi. Para pelaut Nusantara pada zaman dulu memasang pasak dengan kuat agar mampu menempelkan setiap bagian kapal. Susunan bagian dinding adalah dari lapisan-lapisan papan kayu jati terbaik. Ada juga semacam cadik atau dayung dari dua bilah yang berada pada belakang dek kapal. BACA JUGA:5 Suku Di Sulawesi Utara, No 1 Suku Terbesar Pada setiap kapal Jung ada beberapa jenis layar besar, lengkap dengan sebuah busur berukuran besar yang berfungsi untuk pengendali angin. Menjadi Andalan Kerajaan Majapahit dan Sekaligus Simbol Kekuatan Maritim Pierre Yves Manguin seorang arkeolog yang juga rekan sejarawan Denys Lombard pernah memberikan deskripsi tentang kapal Jung. Dngan perwujudan sebagai kapal raksasa yang berasal dari galangan kapal tidak jauh dari kawasan hutan jati Cirebon, Jepara, dan Tuban. BACA JUGA:3 Fakta Menarik Gunung Padang, Benarkah Ada Harta Karun Terbesar di Dunia? Selain menjadi kendaraan militer Majapahit, kapal ini juga merupakan kapal utama untuk perdagangan antar penduduk Asia Tenggara. Sekilas sejarah tersebut tidak lepas dari kekuasaan kerajaan Majapahit pada masa kejayaan yang tercatat pada Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV. Wilayah kekuasaan Majapahit adalah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua, semenanjung Malaya, Aibku, Papua, Singapura, dan Filipina. Sumber ini menunjukkan batas terluas sekaligus puncak kejayaan Kemaharajaan Majapahit. BACA JUGA:Samudra Atlantik Saja Hampir Disebarangi Kapal Jong Majaphit, Tahuka Anda? Banyak Sumber Sejarah Dunia yang Menceritakan Kapal JungPada Hikayat Raja-raja Pasai menyebut bahwa Kerajaan Majapahit menggunakan kapal maritim Jung sebagai salah satu simbol kekuatan. Apalagi jumlahnya mencapai empat ratus kapal.
Seorang sejarawan Portugis Gaspar Correia pada abad 16 pernah membuat catatan perjumpaan antara Alfonso de Albuquerque dengan kapal-kapal Majapahit dengan lokasi sekitar Selat Malaka. Menurut penyataan Gaspar Correia, kapal angkatan laut Majapahit kuat bertahan meskipun terkena tembakan meriam besar. BACA JUGA:Bikin Pusing Memilih, Inilah 4 Merek Ban Terbaik Indonesia! Dari seluruh lapisan papan, tembakan meriamnya hanya kena ke 2 lapisan. Bukan hanya itu saja, sejarah kapal militer Majapahit ini juga ada catatan Claudius Ptolemy sekitar tahun 100 M. Catatan itu berjudul Periplus Marae Erythraensis yang artinya catatan laut paling luar. (*)