Cermin Muhasabah

Sabtu 10-06-2023,05:00 WIB
Editor : Jukik

BACA JUGA:Khilafatul Muslimin Berulah Lagi, Tebar Berita Pemerintah Anti Islam, Polisi: Namanya Abu Bakar

ia tidak bisa berlemah lembut dalam menasehati karena ia menganggap dirinya lebih tinggi derajatnya dari orang tersebut layaknya seorang majikan dan ia merasa layak dengan yang demikian itu.

Ia juga tidak bisa menerima nasehat dari orang lain.

Ia hanya berfikir bawa dirinyalah yang paling benar dan paling mulia di dunia ini.

Selain dirinya adalah salah lagi rendah derajatnya dan ia akan cenderung menjadi orang yang suka mencela orang lain.

BACA JUGA:Ini 5 Kampus Islam Terbaik di Jawa Barat, Salahsatunya Universitas Islam Nusantara

Sifat sombong lah yang memancing akhlak-akhlak tercela tersebut muncul dari dalam diri seseorang. 

Hendaknya kita merenung bahwa kita hanyalah hamba yang kecil lagi hina di mata Allah. Tidak ada yang Maha Hebat selain Ia.

Tidak ada yang Maha Tinggi selain Ia. Tidak ada yang Maha. Raja selain Ia.

Dan tidak ada yang Maha Tingi selain ia. Ketahuilah bahwa jika kita merasa diri kita lebih tinggi dari yang lain maka ketika itu kita siap untuk menerima azab yang pedih di neraka kelak.

jangan biarkan rasa sombong hinggap di hati kita.

BACA JUGA:7 Rekomendasi Perguruan Tinggi Islam Swasta Terbaik, Adakah Kampus Idamanmu?

Maka dari itu, hendaknya kita bermuhsabah.

Seberapa mulianya diri kita sehingga menganggap orang lain lebih rendah? Jika kita menganggap diri kita lebih mulia dibanding orang yang bermaksiat, maka berfikirlah bahwa suatu saat orang itu akan bertaubat dan bisa jadi kita sendiri lah yang terjerumus ke dalam maksiat tersebut.

Jika kita menganggap diri kita lebih mulia dibandingkan dengan hewan, maka berfikirlah bahwa di akhirat kelak, setelah selesainya proses hisab, hewan-hewan akan menjadi tanah dan kita bisa jadi termasuk dari golongan orang-orang yang diazab.

Na’udzubillahi min dzalik. 

Kategori :