3. Jahe Gunung (Zingiber officinale)
Jahe Gunung adalah varietas jahe yang tumbuh di dataran tinggi dan gunung-gunung.
Tanaman ini memiliki kandungan senyawa yang sama dengan jahe biasa, seperti gingerol dan zingiberen.
Jahe Gunung memiliki sifat antiemetik (mencegah mual dan muntah) dan antiradang yang kuat.
Minuman jahe gunung sering digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan, meredakan mual, mengurangi nyeri sendi, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh.
4. Daun Sambiloto (Andrographis paniculata)
Daun Sambiloto tumbuh subur di daerah pegunungan tropis dan sering digunakan dalam pengobatan tradisional.
Daun ini mengandung andrografolid, senyawa yang memiliki sifat antiperadangan, antipiretik (menurunkan demam), dan antivirus.
Sambiloto digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk pilek, batuk, demam berdarah, dan infeksi saluran pernapasan.
5. Lidah Buaya (Aloe vera)
Lidah Buaya adalah tanaman obat yang dapat tumbuh di berbagai ketinggian, termasuk di gunung. Gel dalam daun lidah buaya mengandung zat aktif seperti polisakarida, aloin, dan asam salisilat. Lidah Buaya memiliki sifat antiinflamasi, antimikroba, dan penyembuhan luka.
BACA JUGA:Biar Awet! Coba Gunakan 4 Merk Ban Motor Terbaik di di Idonesia Ini!
Gel lidah buaya sering digunakan sebagai bahan alami untuk mengobati luka bakar, sengatan serangga, serta masalah kulit seperti jerawat dan dermatitis.
Gunung-guung menyimpan kekayaan tanaman obat yang tak terungkap.
Rempah Gunung, Kencur, Jahe Gunung, Daun Sambiloto, dan Lidah Buaya merupakan beberapa contoh tanaman obat yang tumbuh di ketinggian dan memberikan manfaat besar bagi kesehatan manusia.