PAGARALAMPOS.COM - Keberagaman suku bangsa memperkaya Indonesia, salah satunya adalah Suku Baduy.**
Suku Baduy adalah masyarakat adat yang menetap di Pegunungan Kendeng, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Nama "Baduy" adalah sebutan yang diberikan oleh pihak luar. Awal mula nama ini berasal dari peneliti Belanda yang menyamakan mereka dengan kelompok Arab Badawi, yang juga merupakan masyarakat nomaden.
Sejarah Suku Baduy
Suku Baduy Dalam percaya bahwa mereka berasal dari Batara Cikal, salah satu dari tujuh dewa yang diturunkan ke bumi untuk menjaga keseimbangan.
Mereka percaya bahwa mereka adalah keturunan Nabi Adam. Namun, para ahli sejarah memiliki pandangan lain berdasarkan prasasti sejarah dan catatan dari pelaut Portugis dan Tiongkok yang dihubungkan dengan cerita rakyat tentang Tatar Sunda.
BACA JUGA:Lagi Booming di Bandung, 9 Wisata Hits di 2024
BACA JUGA:Menelusuri Bendungan Kuningan: Wisata Keluarga di Jawa Barat yang Menawan
Menurut ahli sejarah, masyarakat Baduy (Kanekes) memiliki kaitan dengan Kerajaan Pajajaran pada abad ke-16, sebelum berdirinya Kesultanan Banten.
Pangeran Pucuk memerintahkan pasukan pilihan untuk menjaga kelestarian Gunung Kendeng dan Sungai Ciujung.
Van Tricht, yang mengunjungi Baduy pada tahun 1982, berpendapat bahwa masyarakat Baduy adalah penduduk asli yang ketat dalam mempertahankan kebudayaan nenek moyang mereka.
Pendapat ini sejalan dengan Danasasmita dan Djatisunda yang menyatakan bahwa pada masa lalu ada seorang raja bernama Rakeyan Darmasiska yang memerintahkan masyarakat Baduy untuk memelihara Kabuyutan dan menjadikan kawasan tersebut sebagai Mandala atau kawasan suci.
BACA JUGA:Pesona Alam Bandar Lampung: 5 Tempat Wisata dengan Pemandangan yang Mengagumkan
BACA JUGA:Rasakan Kesegaran Maksimal di 8 Destinasi Wisata Air Terbaik Bandung
Ciri-ciri Suku Baduy
Ciri khas Suku Baduy dapat dilihat dari cara hidup dan hasil budaya mereka. Rumah adat Suku Baduy, Sulah Nyanda, adalah bangunan panggung dari kayu, bambu, serta atap ijuk atau rumbia.