Suku Banjar
Suku Banjar adalah suku yang populasinya cukup banyak, bahkan hampir mendiami satu provinsi, yaitu Kalimantan Selatan. Selain Kalimantan Selatan, Suku Banjar juga mendiami Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
Suku Banjar berasal dari daerah Banjar, yang telah membaur dengan masyarakat daerah aliran sungai. Diantaranya DAS Bahan, DAS Martapura, DAS Tabanio, dan DAS Barito. Selain itu, Suku Banjar juga memiliki jiwa kemaritiman.
BACA JUGA:Keren! Ini 5 Suku Asli Papua, Salahsatunya Membuat Rumah Diatas Pohon
Bahasa sehari – hari yang digunakan Suku Banjar adalah Bahasa Banjar. Dimana bahasa ini telah berkembang sejak Kerajaan Negara Dipa dan Daha yang bercorak Hindu – Budha. Bahkan hingga datangnya Islam ke Tanah Banjar.
Bahasa Banjar sendiri sudah memiliki kemiripan dengan bahasa lain, seperti Bahasa Melayu, Bahasa Dayak, bahkan Bahasa Jawa. Bahasa Banjar asli kini hanya dipakai saat ritual aruh adat Kaharingan Dayak Meratus (Banjar Arkhais).
Suku Paser
Suku Paser berasal dari Kalimantan Timur, yaitu di Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kota Balikpapan. Sebagian besar suku ini memeluk agama Islam dan Kristen. Dan telah mendirikan Kerajaan Islam, yaitu Kesultanan Paser.
BACA JUGA:Menparekraf Sandiaga Uno Tingkatkan Pengawasan Agar Citra Pariwisata Bali Tetap Terjaga
Baca juga: 13 Suku di Pulau Sumatera Serta Penjelasannya
Tidak seperti suku lainnya yang berada di dekat perairan, Suku Paser justru bermukim di kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut. Namun kini Suku Paser telah mendiami pemukiman bersama masyarakat lainnya.
Suku Tidung
Suku Tidung berasal dari Kalimantan Utara. Selain itu, suku ini juga mendiami Malaysia, tepatnya di negeri Sabah. Yang mana, Suku Tidung awalnya memiliki kerajaan, yaitu Kerajaan Tidung.
BACA JUGA:Keren! Ini 5 Suku Asli Papua, Salahsatunya Membuat Rumah Diatas Pohon
Bahasa yang digunakan oleh Suku Tidung adalah Bahasa Tidung dengan dialek Tarakan. Beberapa kata dari bahasa Tidung memiliki kemiripan dengan bahasa suku di Kalimantan lainnya.
Ada yang beranggapan bahwa Suku Tidung memiliki kekerabatan dnegan Suku Dayak. Namun, karena Suku Tidung beragama Islam, tidak dianggap dalam Suku Dayak. Tetapi dikategorikan suku yang berbudaya Melayu.*