Selain Sakti, Ternyata Si Pahit Lidah Miliki Banyak Nama dan Gelar, Ini Buktinya!

Senin 29-05-2023,04:00 WIB
Reporter : Bodok
Editor : Bodok

Setelah itu barulah Puyang Kepala Jurai memperoleh seorang putera yang diberi nama Serunting. Serunting inilah yang kemudian menjadi Serunting Sakti bergelar Si Pahit Lidah. Serunting Sakti berputera tujuh orang, yaitu :

BACA JUGA:GILA! Kegagahan Si Pahit Lidah Sampai ke Bengkulu, Ini Penjelasanya

  • Serampu Sakti, yang menetap di Rantau Panjang (sekarang termasuk marga Semidang Alas), Bengkulu Selatan;
  • Gumatan, yang menetap di Pasemah Padang Langgar, Lahat;
  • Serampu Raye, yang menetap di Tanjung Karang Enim, Lematang Ilir Ogan Tengah (LIOT);
  • Sati Betimpang, yang menetap di Ulak Mengkudu, Ogan;
  • Si Betulah, yang menetap di Saleman Lintang, Lahat;
  • Si Betulai, yang menetap di Niur Lintang, Lahat;
  • Bujang Gunung, yang menetap di Ulak Mengkudu Lintang, Lahat.

Putera Serunting Sakti yang bernama Serampu Sakti mempunyai 13 orang putera yang tersebar di seluruh tanah Serawai. Serampu Sakti dengan anak-anaknya ini dianggap sebagai cikal-bakal suku Serawai.

Putera ke 13 Serampu Sakti yang bernama Rio Icin bergelar Puyang Kelura mempunyai keturunan sampai ke Lematang Ulu dan Lintang.

2. Versi Suku Gumay Besemah.


--

Diantara beragam versi tentang Legenda Puyang Si Pahit Lidah, maka kami ber inisiatif untuk membuka sedikit wacana ini menurut catatan / tambo sejarah yang ada pada silsilah keluarga kami.

Maka Beliau yang namanya kami ambil sebagai Nickname di KWA ini ( Pangeran Sukemilung ) menurut tambo / sejarah GUMAY adalah keturunan dari seseorang yang bernama DIWE GUMAY.Kisah itu sebagai berikut:

BACA JUGA:Ingin Tampil Cantik? Cobalah 7 Hair Style Trend 2023 Selain Pixie ini!

Bahwa GUMAY adalah nama seorang DIWE yang turun kedunia dan mulai betapak di Padang Selase ( Bukit Siguntang ) di palembang. Ngawak Diwe mule-mule :

Diwe Gumay beristrikan anak Ratu Bengkulu. Waktu tersebut hampir bersamaan dengan terjadinya perang antara Bengkulu dan Aceh.

Menurut ceritanya, Diwe Gumaylah yang dipanggil oleh bakal istrinya untuk menyudahi perang tersebut. Sehingga membuat perang tersebut berakhir dengan istilah : Atjeh kalah-Bengkulu Silah.

Dari pernikahan itu, Diwe Gumay mempunyai dua anak :

BACA JUGA:Kisah Si Pahit Lidah, Pendekar Sakti Dari Sumsel Yang Perkataannya Menjadi Kenyataan!

  • Ratu Iskandar Alam
  • Ratu Selibar Alam.

(Ratu Selibar Alam pergi ke Pagaruyung-Minangkabau dan keturunannya ada dipagaruyung )

  • Ratu Iskandar Alam, berputra :
  • Ratu Djemenang Sakti, berputra :
  • Ratu Gandjaran, berputra :
  • Ratu Menggale ( Semenggale ), berputra :
  • Ratu Semenggali, berputra :
  • Ratu Berdjunjang Sakti, berputra :
  • Ratu Radje Kuase ( Meradje Mengkuse ), berputra :
  • Ratu Radje Mude ( Ratu Kebuyutan ), yaitu Ratu terakhir.

Ke sembilan Ratu ini disebut “ RATU SEMBILAN DJUNDJANG “ ( Gilir ). Dari keturunan yang kesembilan ini, Ratu Radje Mude ( Ratu Kebuyutan ) mempunyai dua orang anak.

Kategori :