Berdasarkan cerita rakyat di masyarakat Komering, suku Komering dan suku Batak, Sumatra Utara, dikisahkan masih bersaudara.
Kakak beradik yang datang dari negeri seberang. Setelah sampai di Sumatra, mereka berpisah. Sang kakak pergi ke selatan menjadi puyang suku Komering, dan sang adik ke utara menjadi puyang suku Batak.
5. Suku Lintang
--
Kawasan pegunungan Bukit Barisan di Sumatera Selatan merupakan tempat tinggal suku Lintang, diapit oleh suku Pasemah dan Rejang. Suku Lintang merupakan salah satu suku Melayu yang tinggal di sepanjang tepi sungai Musi di Propinsi Sumatera Selatan.
Suku Melayu Lintang hidup dari bercocok tanam yang menghasilkan : kopi, beras, kemiri, karet dan sayur-sayuran. Mereka juga beternak kambing, kerbau, ayam, itik, bebek, dll.
Mereka tidak mencari nafkah di sektor perikanan walaupun tinggal di tepi sungai.
BACA JUGA:Tidak Cuma di Sumsel, Ternyata Begini Sosok Si Pahit Lidah Menurut Suku Serawai!
Orang Lintang adalah penganut Islam yang cukup kuat. Hal ini terlihat dengan banyaknya mesjid-mesjid dan pesantren untuk melatih kaum mudanya.
Pada awal abad ke-17, Palembang menjadi pusat pemerintahan kerajaan yang bernuansa Islam dengan pendirinya Ki Gede ing Suro, bangsawan pelarian dari Kesultanan Demak akibat kemelut politik setelah mangkatnya Sultan Trenggana.
Keraton Kuta Gawang adalah sebuah keraton yang setidaknya telah berdiri selama 100 tahun, sebelum dibakar habis oleh VOC tahun 1659.
Kuta Gawang berbentuk empat persegi, dikelilingi kayu besi dan unglen empat persegi dengan ketebalan 30 x 30 cm. Panjang dan lebar benteng ini berukuran 290 Rijnlandsche roede (1093 meter).
Tinggi dinding temboknya adalah 24 kaki, atau kurang lebih 7,25 meter.
Nah itulah beberapa suku asli yang tinggal di Provinsi Sumsel. Sebenarnya masih banyak suku asli yang ada di Sumsel, namun mungkin akan kita bahas pada kesempatan lainnya ya.