PAGARALAMPOS.COM – Profesor Farmakologi Michael C. Gerald mencatat bahwa ‘di lebih dari setengah novelnya, satu atau lebih korbannya diracuni’.
Senjata, pisau, garrottes, tripwires, instrumen tumpul, dan bahkan kapak juga digunakan dalam ceritanya, tetapi "Christie tidak pernah menggunakan cara mekanis atau ilmiah rumit untuk menjelaskan ceritanya," menurut penulis John Curran.
BACA JUGA:Mengenal Agatha Christie, Penulis Fiksi Terlaris Sepanjang Masa (01)
Banyak dari petunjuknya merupakan benda-benda yang dapat diketemukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kalender, cangkir kopi, bunga, botol bir, dan juga perapian.
Menurut penulis P.D.James, Christie cenderung menjadikan karakter yang paling tidak disukai sebagai pihak yang bersalah.
Pembaca yang waspada terkadang dapat mengidentifikasi pelakunya dengan mengidentifikasi tersangka yang paling tidak mungkin.
BACA JUGA:Mengenal Agatha Christie, Penulis Fiksi Terlaris Sepanjang Masa (02)
Christie mengejek komentar tersebut dalam kata pengantar novelnya yang berjudul Kartu-kartu di Meja:
"Temukan orang yang paling tidak mungkin melakukan kejahatan dan dalam sembilan dari sepuluhkali tugas anda selesai.
Karena saya tidak ingin pembaca setia saya membuang buku ini karena tidak puas, saya lebih suka memperingatkan mereka sebelumnya bahwa ini bukan jenis buku itu.
Hanya ada empat karakter di buku ini dan salahsatu dari mereka, dengan keadaan yang tepat bisa menjadi pembunuhnya”.
BACA JUGA:Mengenal Agatha Christie, Penulis Fiksi Terlaris Sepanjang Masa (03)
Di acara Desert Island Disc pada 2007, Brian Aldiss mengatakan Christie telah memberitahunya bahwa dia menulis bukunya hingga bab terakhir, kemudian memutuskan siapa tersangka yang paling tidak mungkin.
Setelah itu dia akan kembali dan membuat perubahan yang diperlukan untuk ‘membingkai’ orang itu.
Berdasarkan studi atas buku kerjanya, Curran menjelaskan bagaimana Christie pertama-tama membuat karakter untuk karyanya, memilih latar belakang, dan kemudian membuat daftar adegan di mana petunjuk akan diberikan.