Plot cerita: Christie telah disebut sebagai Duchess of Death, Mistress of Mystery, dan juga Queen of Crime.
BACA JUGA:Mengenal Agatha Christie, Penulis Fiksi Terlaris Sepanjang Masa (04)
Di awal karirnya, seorang reporter mencatat bahwa ‘plot ceritanya sangat realistik, masuk akal, dan selalu baru’.
Menurut Hannah, “Di awal setiap novel, dia menunjukkan kepada kita situasi yang tampaknya tidak mungkin dan kita kemudian bertanya-tanya 'Bagaimana ini bisa terjadi?'
Kemudian, perlahan, dia mengungkapkan bagaimana yang tidak mungkin, adalah satu-satunya hal yang bisa terjadi”.
BACA JUGA:Mengenal Agatha Christie, Penulis Fiksi Terlaris Sepanjang Masa (05)
Dia mengembangkan teknik berceritanya selama apa yang disebut masa keemasan untuk cerita fiksi detektif.
Penulis Dilys Winn menyebut Christie sebagai doyenne of Coziness.
Pada akhirnya, yang kemudian menjadi ciri khas karya Christie, karakter detektifnya biasa mengumpulkan tersangka yang masih hidup ke dalam satu ruangan, menjelaskan jalannya penalaran deduktif mereka, dan mengungkapkan pihak yang bersalah;
BACA JUGA:Mengenal Agatha Christie, Penulis Fiksi Terlaris Sepanjang Masa (06)
Ada pengecualian di mana diserahkan kepada pihak yang bersalah untuk menjelaskan semuanya (seperti ‘Sepuluh Anak Negro’ dan ‘Malam Tanpa Akhir’).
Christie tidak membatasi dirinya pada cerita berlatar belakang di desa-desa Inggris.
Pilihan latar belakang lainnya termasuk di sebuah pulau kecil (Sepuluh Anak Negro), pesawat terbang (Maut di Udara), kereta api (Pembunuhan di Orient Express), kapal uap (Pembunuhan di Sungai Nil), flat di London (Kartu-Kartu di Meja).
BACA JUGA:Mengenal Agatha Christie, Penulis Fiksi Terlaris Sepanjang Masa (07)
Dan atau juga sebuah resor di Hindia Barat (Misteri Karibia), ataupun juga di penggalian arkeologi (Pembunuhan di Mesopotamia).
Walaupun lingkaran potensial tersangka biasanya tertutup dan intim, seperti anggota keluarga, teman, pelayan, rekan bisnis, ataupun sesama pelancong.