PAGARALAMPOS. COM – Seperti yang sering kita tonton, film film bertema vampir pada umumnya kerap menyajikan tema romansa dramatis dan aksi fantasi.
Mulai dari ‘Twilight’ saga yang menjadi pujaan setiap remaja perempuan millennial, hingga koleksi klasik seperti ‘Bram Stoker’s Dracula’ (1992).
Sementara pada era 2000-an ke atas, lebih banyak adaptasi tema makhluk pengisap darah dari ini sebagai semesta action thriller seperti ‘Underworld’ (2003), ‘Van Helsing’ (2004), dan masih banyak lagi.
BACA JUGA:Perspektif Pembangunan Sentra Budaya dan Seni Pagaralam
Cukup sulit menemukan film bertema vampir yang tidak melulu tentang cinta atau perburuan antara Dracula dan Van Helsing, kecuali ‘Interview with the Vampire’ (1994).
Diadaptasi dari novel karya Anne Rice dengan judul sama pada 1976, film ini lebih kental dengan nuansa drama ghotic, dengan Louis (Brad Pitt) sebagai protagonisnya.
Sinopsis: Di era modern, seorang jurnalis tertarik untuk mewawancarai Louis.
BACA JUGA:Sejarah dan Budaya Suku Pasemah di Sumatera Selatan
Tanpa mengetahui identitas aslinya, tak butuh waktu lama hingga jurnalis tersebut menyadari bahwa Ia sedang berbicara dengan narasumber yang tidak biasa.
Louis, Sang Vampir yang Memiliki Kisah Menarik sebagai Narasumber:
Tanpa mengangkat karakter fiksi dalam skena tema vampir klasik yang selalu sama (Dracula, Van Helsing), Neil Jordan menciptakan semesta vampir modern terbaru melalui film adaptasinya ini.
BACA JUGA:Keren! Ini Budaya Hingga Mata Pencaharian Suku Ambon
Ketika dalam kisah ini, kita akan menyimak kisah protagonis bernama Louis.
Lebih dari sekadar manusia yang diubah menjadi vampir, Ia memiliki penokohan yang menarik, kemudian berkembang menjadi kisah yang progresif.
Tanpa memahami konsekuensi menyerahkan diri kepada ‘kegelapan’, Louis adalah vampir yang memiliki jiwa manusia.