PAGARALAMPOS.COM – Berbicara situs meghalit di Pagaralam, tidak akan pernah ada habisnya. Terbaru, warga tinggal di wilayah Kelurahan Lubuk Buntak, Kecamatan Dempo Selatan kembali menemukan meghalit.
Penemuan meghalit terbaru ini, berbentuk batu berelief, di kawasan Situs Batu Gong. Tepatnya, terdapat di dinding cadas Air Terjun Sungai Kukuy, Kelurahan Lubuk Buntak, berjarak sekitar 500 meter dari Situs Batu Gong.
Kepala Disdikbud Kota Pagaralam, Drs Marjohan MPd melalui Kabid Kebudayaan Ali Akbar Fitriansyah mengungkapkan, terkuaknya penemuan situs Megahlit baru tersebut, hasil dari tinjauan Tim Kebudayaan Disdikbud Pagaralam, yang melakukan kunjungan ke sejumlah situs meghalit berada di Kota Pagaralam.
“Dari informasi yang kita peroleh, penemuan baru berelief ini, pertamakali ditemukan Ibnu warga sekitar, ketika hendak menjaring atau memancing ikan kalang di aliran Sungai Kukuy, memastikan informasi itu kita pun melakukan studi ke lokasi,” ungkapnya.
BACA JUGA:Si Pahit Lidah VS Si Mata Empat, Pertarungan Pendekar Legendaris Sumatera Selatan!
Lebih jauh Ali menyebutkan, berdasarkan cerita Ibnu awalnya, dirinya beranganggapan goresan di dinding Air Terjun tersebut, merupakan gambar iseng atau alami. Namun, ketika tim survei Bidang Kebudayaan Disdikbud Pagarlaam tiba, serta menjelaskan tentang goresan itu.
Barulah Ibnu menyadari bahwa goresan di batu tersebut, merupakan bagian dari tradisi di masa megalitik.
“Bila kita lihat secara seksama, goresan di dinding batu itu, menunjukkan gambaran 2 Arca, yang sedang bersalaman dan burung hantu di atasnya. Tapi tetap kita akan pelajari lebih jauh lagi,” terangnya.
Adanya penemuan meghalit baru tersebut, sambung Ali Akbar, membuka identitas budaya meghalit Besemah, terkhusus di Pagaralam yang wajib dipelihara dan dilestarikan.
BACA JUGA:PETAPA! Terletak di Sumsel, Ternyata Disini Si Pahit Lidah Mendapatkan Kesaktian
“Dari sini kita bisa menyimpulkan, masyarakat terdahulu telah mengajarkan kepada generasi saat ini, bahwasanya untuk hidup perlu adanya kerjasama,” tandasnya.
Terpisah, Ronaldi Arkeolog Pagaralam bertugas di Disdikbud Kota Pagaralam mengakui, jika batu meghalit itu berukuran panjang kurang lebih 8,5 M x 1,2 M, merupakan satu-satunya baru berelief terpanjang, yang pernah ditemukan di wilayah Sumatera Selatan.
Hingga saat ini, jika dibandingkan dengan baru berelief di Tegur Wangi dan Batu Gores di Empat Lawang. Batu meghalit menggambarkan 2 orang yang sedang bersalaman, dengan hiasan burung hantu diatasnya,” ungkapnya.
Ukiran batu 2 orang bersalaman ini sebut Ronaldi, menandakan sifat manusia yang saling membutuhkan satusama lain, dengan kata lain sifat gotong-royong, dalam berburu dan meramu makanan, sedangkan burung hantu merupakan hewan mitos yang diagungkan, dalam masyarakat dahulu yang dianggap sebagai penjaga, penunjuk arah dan penolak bala.