PAGARALAMPOS.COM - Suku Basemah yakni Suku Kisam. Sementara itu, Semende atau Semendo merupakan dua dari enam Suku dengan jumlah besar yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) yang telah hidup rukun secara berdampingan dalam waktu yang cukup lama.
Adapun enam suku atau etnis yang besar di OKU Selatan meliputi Suku Daya, Suku Ranau, Suku Kisam, Suku Semende, Suku Haji dan Suku Ogan dan diikuti oleh Suku Jawa, Suku Padang dan suku-suku lainnya.
Bahasa yang digunakan sehari-hari oleh kedua suku/etnis ini sangat mirip.
Sebab itulah banyak orang-orang dari luar daerah menganggap antara suku Kisam dan Semende merupakan suku yang sama.
BACA JUGA:Penembak Anggota Brimob Ditangkap, Ternyata Pelakunya Pemasok Senajata KKB
Padahal kedua suku ini ada perbedaan.
Kemudian, penyampaian bahasa atau logat yang digunakan sehari-hari dari kedua Suku ini juga beda.
Bahasa Suku Kisam lebih tegas atau cenderung lebih kasar sementara logat bahasa Suku Semende lebih halus.
Kemudian segelintir perbedaan bahasa seperti halnya perbedaan bahasa dari Suku Besemah kata ‘Ndiw’ = Wah yang diartikan sebagai kata bentuk kekaguman, heran, terkejut dan kecewa atau mengeluh.
BACA JUGA:Menelisik Keunikan Suku Toraja, Ada yang Beda Loh!
Namun dari Suku Kisam, kata ‘Ndiw’ memiliki arti sebagai menakut-nakuti orang lain.
Sedangkan untuk tutur bahasa yang menunjukan sebagai kata bentuk kekaguman, heran, terkejut dan kecewa menggunakan katan ‘Nduk’.
Perbedaan lainnya ialah Suku Kisam dan Semende adalah sub rumpun dari Kebudayaan Besemah atau turunan (Jurai) Besemah.
BACA JUGA:Harga Telur di Palembang Diprediksi Turun Usai Idul Adha