Beli Alutsista Membuat Hutang Luar Negeri Makin Menumpuk, Jadi Gimana Ya

Selasa 16-05-2023,14:03 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Gusti

BACA JUGA: TNI AU Tambah 5 Pesawat angkut berat Super Hercules C-130 J

Walhasil, Walaupun Menteri Keuangan telah menerbitkan Penetapan Sumber Pembiayaan (PSP) senilai US$ 25,7 miliar hingga 2024. Tapi angka itu menjadi fluktuatif, bisa berubah-ubah karena ambisi pertahanan dan tawaran yang menggiurkan dari luar negeri.

Contoh tahun ini, ada usulan perubahan dari Kemenhan kepada Kementrian PPN/Bappenas yang meminta tambahan Hutang PLN sebesar US$ 6,9 miliar pada awal tahun ini guna membiayai rencana akuisisi yang tidak tercantum di DRPLN-JM 2024.

Saat ini ada tiga alusista yang belum jelas nasibnya, akan dibeli atau tidak? padahal kabar yang beredar sudah santer.

Pertama adalah pesawat F-15EX. Sumber-sumber diplomatik menyatakan bahwa Washington DC terus menanyakan kepastian Jakarta membeli F-15EX.

Namun Indonesia tidak dapat memberikan jawaban yang pasti soal tersebut. Kementrian Keuangan masih belum merestui untuk membiayai pembelian ini padahal lampu hijau sudah direstui oleh Pentagon.

BACA JUGA:Baru Tau, 1 dari 5 Kapal Selam Indonesia Dilengkapi Teknologi Canggih

Kedua adalah pesawat F16 Viper. Kementerian Bappenas sudah mengusulkan angka US$ 1 miliar yang berdasarkan kalkulasi kasar dapat membawa pulang 12 F-16V dalam kondisi flyable.

Termasuk pula oleh pengadaan suku cadang. Tapi lagi-lagi, masih ditolak oleh Kementrian Keuangan.

Ketiga adalah kontrak pembelian enam Kapal Perang fregat FREMM dan dua kapal perang fregat bekas kelas Maestrale dari Italia. 

Fincanteri sebagai kontraktor kapal tersebut, dilaporkan sangat kecewa dengan kegagalan Indonesia memenuhi kesepakatan kontrak yang telah ditandatangani pada 4 Juni 2021. (*)

Kategori :