Viral! Curhat Disosmed Guru Muda Ini Mundur dari ASN Pangandaran karena Pungli

Kamis 11-05-2023,13:00 WIB
Reporter : Erick
Editor : erick

PAGARALAMPOS.COM -  Pria Bernama Husein Ali Rafsanjani (27), Seorang guru muda di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, memilih mengundurkan diri sebagai aparatur sipil negara (ASN).

Hal ini dikarenakan ia tidak mau mencabut laporan dugaan praktik pungutan liar (pungli) di Pemkab Pangandaran. 

Ditahun 2020, ia harus mengikuti latihan dasar (Latsar) di Kota Bandung dan harus membayar uang transportasi Rp 270.000 yang diaman padahal biaya tersebut sudah dianggarkan. 

Tak berhenti disitu, pada saat latihan dasar berjalan, para peserta kembali diminta membayar Rp 310.000 yang tidak diketahui peruntukannya. 

Dalam videonya Husein mengatakan, saat itu dia keberatan dengan pungutan tersebut. Terlebih lagi saat itu gajinya masih belum cair selama tiga bulan (dirapel). 

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dalam Budaya Arak – arakan Suku Komering Yang Masih Diterapkan Hingga Saat Ini

Melihat serta Menilai pungutan itu dianggap tak wajar, Husein melaporkan hal itu melalui situs pengaduan Lapor.go.id dengan nama anonim.

Laporan Husein pun sempat ramai jadi perbincangan para pegawai di Kabupaten Pangandaran. 

Akhirnya Husein pun mengakui tentang laporannya karena sudah tersebar. Alasannya, dia tak ingin melibatkan dan merugikan pegawai lain.

Sebelum unggahannya di media sosil jadi perbincangan, Husein Ali Rafsanjani sempat mengajar di SMPN 2 Pangandaran.

BACA JUGA:Jadwal Grand Final MLBB SEA Games 2023! Timnas Putri Akan Lawan Filipina

Dibesarkan keluarga pendidik, Husein memiliki ketertarikan yang serupa. Kedua orang tuanya pengajar honorer sampai masa pensiun pada tahun 2019. 

"Orang tua saya dua-duanya honorer. Makanya, saya tahu beratnya hidup seorang pengajar honorer," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id di kediamanya, Selasa 9 Mei 2023. 

Kendati demikian, ia bersyukur menjadi seorang PNS, berkaca pada kedua orang tua yang tidak pernah merasakan upah negara yang layak.

"Katanya guru itu pahlawan tanpa tanda jasa, tapi gaji pendidik honorer itu tidak dimanusiakan," ujarnya.

Kategori :