PAGARALAM, PAGARALAMPOS.COM - Industri kopi sudah berkembang sangat luar biasa saat ini. Bahkan dikalangan petani atau UMKM kopi sudah melirik bagaimana berupaya menciptakan kopi bercita rasa.
Yang ditandai dengan tren petik merah buah kopi. Tidak hanya di sejumlah daerah penghasil kopi di Indionesia
Seperti Aceh dengan kopi Gayo, Sumut kopi Mandailingnya, Sulsel dengan kopi Toraja, hingga kopi Wawena di Papua. Demikian di Sumsel yakni di Pagar Alam.
Beberapa tahun silam, mindset sebagian petani mulai berubah. Yang sebelumnya, masih dilakukan dengan pola lama pengolahan pascapanennya.
BACA JUGA:80 % Sejuta Sambung Pucuk Kopi Dilakukan Monitoring
Sebut saja, petik pelangi, cery atau buah kopi masih dipetik asal, tidak didominasi buah merah. Melainkan masih bercampur buah hijau dan kuning. Hingga penjemuran dihampar ditanah kala itu.
Tentu saja, penggiat kopi menilai cara lama sangat mempengaruhi kualitas, ya cita rasanya. Kurang nendang, kata penikmat kopi.
Berikut karakteristik keasaman buah kopi.
1. Jika Petik Muda / hijau
Warna buah masih hijauAcidity dan body kopi seduhannya lemahCacat citarasa : grassy, bitternes sangat tinggi dan astringency sangat tinggi. Tidak boleh dipetik.
2. Buah Kuning
Warna buah sebagian besar masih hijau – kekuninganWarna biji kopi keabu-abuan sampai hijau pucatAroma, Flavour, Acidity dan body kopi seduhannya lemahCacat citarasa : grassy, bitternes tinggi dan astringency tinggi. Sebaiknya tidak dipetik.
3. Buah Merah Kekuning Kuningan