Bujang Karnawi menyebut, Syech Nuqadim Al-Baharudin merupakan nenek moyangnya yang berasal dari Pulau Jawa di kenal dengan sebutan Puyang Awak yang menyebarkan Agama Islam di Tanah Besemah pada ratusan tahun lalu.
"Pada waktu itu, kehidupan masyarakat Besemah begitu liar, di samping kepercayaan masyarakat yang menyembah banyak tuhan juga mempercayai banyak roh atau kepercayaan animisme," ungkap laki-laki yang berusia 76 tahun.
Dijelaskan Bujang Kornawi, Besemah adalah tempat yang tepat bagi Puyang Awak untuk menyampaikan nilai-nilai Ajaran Al Qur'an pada abad ke 15 saat itu.
BACA JUGA:Misteri Gunung Prau, Mengungkap Tabir 3 Mitos Seram di Tengah Keindahannya
"Puyang Awak dikenal sebagai Hafal Al Qur'an dan memahami maksud dan tujuan dari isi kitab suci tersebut," ungkapnya
Adapun lima orang pendiri Jagat Besemah Libagh Semende Panjang tersebut setelah meninggal dunia dimakamkan di sekitar Masjid Perdipe ini.
Yaitu Puyang Kejabang dimakamkan di sebelah Timur Mesjid, Puyang Mas Penghulu dimakamkan di sebelah barat masjid.
Puyang Perikse Alam dimakamkan di sebelah Selatan Masjid. Puyang Lurus dimakamkan di sebelah Utara Masjid.
BACA JUGA:Kisah Gunung Kawi Terkuak! Melacak Sejarah dan Menemukan Misteri yang Tersembunyi
"Diceritakannya, masjid ini dulu pernah dibakar oleh tentara Belanda pada tahun 1850 sebanyak dua kali pada zaman penjajahan. Hal serupa terjadi lagi di zaman penjajahan Jepang.
"Hingga saat ini banyak sisi bangunan yang diperbaharui namun jejak batu didalam masjid yang mengarah ke kiblat tidak bisa dipindahkan dikarenakan tempat sembahyang atau sholatnya Puyang Awak tersebut," jelasnya.(*)
Gunung Api Dempo-Ari-Pagaralampos.co