PAGARALAMPOS.COM - Inflasi adalah suatu kondisi di mana harga-harga barang dan jasa secara umum mengalami peningkatan secara signifikan dalam jangka waktu tertentu.
Inflasi dapat diukur dengan melihat perubahan indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) yang menghitung perubahan harga dari kumpulan barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen.
Inflasi terjadi ketika permintaan atas barang dan jasa melebihi jumlah barang dan jasa yang tersedia untuk dijual.
Kondisi ini menyebabkan harga naik karena jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih banyak dibandingkan dengan barang dan jasa yang tersedia.
BACA JUGA:Wah! Kriya Asal Kabupaten Buton Tengah Ditetapkan Jadi Subsektor Ekonomi Kreatif Unggulan
Selain itu, inflasi juga dapat terjadi ketika biaya produksi barang dan jasa meningkat, seperti biaya bahan baku atau upah tenaga kerja.
Inflasi memiliki dampak yang signifikan pada ekonomi, baik secara positif maupun negatif.
Salah satu dampak positif inflasi adalah dapat meningkatkan pendapatan bagi produsen dan pekerja karena harga barang dan jasa yang mereka jual juga meningkat.
Namun, dampak negatif inflasi adalah dapat menurunkan daya beli masyarakat karena harga barang dan jasa yang semakin tinggi.
BACA JUGA:Rakor Inflasi Daerah, Mendagri Ingatkan Pemda soal Arahan Presiden pada Rakernas APPSI
Selain itu, inflasi juga dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi dan menurunkan nilai mata uang.
Untuk mengendalikan inflasi, pemerintah dan bank sentral dapat mengambil beberapa kebijakan moneter dan fiskal seperti menaikkan suku bunga atau menurunkan jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Tujuannya adalah untuk menstabilkan harga barang dan jasa serta menjaga stabilitas ekonomi secara keseluruhan.
Salah satu contoh inflasi adalah ketika harga bahan bakar minyak (BBM) di suatu negara mengalami kenaikan yang signifikan dalam waktu singkat.
BACA JUGA:Gubernur BI Harus Pastikan Tingkat Inflasi Terkendali